URnews

Ridwan Kamil: Varian Delta Sudah Ditemukan di 9 Wilayah Jabar

Shelly Lisdya, Kamis, 1 Juli 2021 16.37 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ridwan Kamil: Varian Delta Sudah Ditemukan di 9 Wilayah Jabar
Image: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Humas Jabar)

Bandung - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melaporkan, corona virus varian delta sudah ditemukan di sembilan daerah di wilayahnya. Temuan itu sesuai hasil analisis terhadap data pengurutan genom utuh (whole genome sequencing/WGS). 

"Dari varian delta, kami melakukan whole genome sequencing. Sudah ada di Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Depok, Kabupaten Karawang dan Subang," katanya dalam jumpa pers secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (30/6/2021). 

Kang Emil sapaan akrabnya mengatakan, varian delta menular lebih cepat dibanding jenis virus COVID-19 lainnya. Guna menekan penyebaran varian delta di Jabar, ia pun mengimbau masyarakat untuk memperkuat penerapan protokol kesehatan (prokes) 5M. 

“Virus varian delta itu sama, menularnya cepat, mematikannya ternyata kalau dilawan dengan prokes tidak akan menular,” tuturnya. 

Berdasarkan laporan yang diterima Kang Emil dari Rumah Sakit Borromeus, virus varian delta ternyata sudah mencecar generasi muda. 

“Varian delta sudah mendapati pasien muda berdasarkan laporan dari RS Borromeus. Tapi, cepat sembuhnya,” katanya.

Selain melaporkan kasus varian delta, Kang Emil mengatakan bahwa stok oksigen di Jabar masih aman. Hanya saja, manajemen distribusi oksigen menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan. 

"Ketersediaan oksigem mencukupi. Yang menjadi tantangan adalah manajemen distribusi. Di Depok langka, di Bandung melimpah. Sekarang dihitung, kalau bisa kita punya neraca manajemen oksigen dalam seminggu, dua minggu ke depan," terangnya. 

"Jabar juga turut membantu suplai oksigen ke Jawa Tengah yang alami kekurangan stok," tambahnya. 

Kang Emil pun kembali mengimbau masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) untuk tidak berlomba-lomba menstok tabung oksigen. 

"Kami dahulukan kepada rumah sakit yang memang menurut kajian dokter dia perlu menggunakan tabung oksigen. Kalau yang isoman berasumsi sendiri untuk cadangan dan lain-lain nanti menimbulkan kewalahan suplai untuk rumah sakit yang lebih darurat," tandasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait