URtrending

Risma Imbau Penumpang Mandi dan Ganti Baju Sebelum Tinggalkan Bandara Juanda

Nivita Saldyni, Sabtu, 18 April 2020 08.58 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Risma Imbau Penumpang Mandi dan Ganti Baju Sebelum Tinggalkan Bandara Juanda
Image: Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. (Humas Pemkot Surabaya)

Surabaya - Surat edaran Wali Kota Surabaya tentang peningkatan kewaspadaan terhadap COVID-19 yang ditujukan kepada pengelola Bandara Internasional Juanda beberapa waktu kini menjadi perbincangan hangat. Surat berisi imbauan agar penumpang mandi sebelum meninggalkan bandara itu menuai beragam respon dari netizen.

Hal ini berawal ketika surat edaran Nomor 443.1/3687/436.8.4/2020 yang terbit pada Selasa, 7 April 2020. Dalam surat itu, Risma meminta bantuan pengelola Bandara Internasional Juanda untuk mengarahkan setiap penumpang yang turun dari pesawat agar membersihkan diri dengan mandi dan ganti pakaian sebelum meninggalkan area bandara.

Alhasil banyak yang mempertanyakan alasan Risma dan tak setuju dengan ide Wali Kota Surabaya itu, tapi ada juga yang mendukung guys. Namun, Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita menegaskan kalau Wali Kota Risma punya alasan tersendiri nih guys.

"Kenapa ada edaran wali kota seperti itu? Karena memang kita menjaga Surabaya supaya bebas dari COVID-19," kata Febria Rachmanita di Surabaya, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (18/4/2020).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Surabaya itu, langkah ini diambil untuk meminimalisir penularan (COVID-19) di Kota Pahlawan. Apalagi mengingat saat ini masih banyak orang dari luar daerah dan luar negeri yang datang ke Kota Surabaya di tengah pandemi corona.

"Kita kan tidak tahu, dia dari luar kota, dia dari daerah terjangkit, atau dari luar negeri," imbuhnya.

1587175200-images-(33).jpeg

Surat edaran Wali Kota Surabaya tentang peningkatan kewaspadaan COVID-19 di Bandara. (istimewa)

Ia juga menambahkan bahwa Pemkot Surabaya berharap seluruh warga Surabaya di perantauan untuk menunda perjalanannya ke Kota Surabaya. Begitu pun dengan masyarakat lain yang berencana akan melakukan perjalanan ke Kota Surabaya.

"Di dalam pandemi ini, sebaiknya ya tidak perlu datang ke Surabaya dulu. Kita sama-sama menjaga dengan tinggal di rumah, kalau tidak sangat penting," tegasnya.

Tentu, hal ini juga harus didukung dengan upaya penerapan physical distancing dengan tetap berada di rumah yang dipercaya jadi salah satu cara mujarab terhindar dari virus asal Wuhan, China satu ini.

Nah, selain bandara, Febria mengatakan bahwa pihaknya juga turut serta mengimbau para penumpang kapal, kereta api, dan juga bus untuk melakukan hal yang sama, yaitu mandi sebelum meninggalkan tempat pemberhentian.

"Jadi mereka juga diharapkan mengikuti anjuran menjaga kebersihan badan. Upaya ini semata-mata untuk melindungi satu sama lain dari penyebaran COVID-19," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait