Selama Pandemi COVID-19, Kualitas Udara di Kota Surabaya Membaik

Surabaya – Selama pandemi COVID-19, kualitas udara di Kota Surabaya tercatat menjadi lebih bersih. Hal tersebut terjadi karena berkurangnya emisi gas buang transportasi dan industri akibat penerapan sistem bekerja di rumah.

Kualitas udara di Surabaya yang menjadi bersih ini diketahui dari alat indikator polusi udara yang terpasang di sejumlah ruas jalan di Kota Surabaya serta hasil data yang diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya.

Salah satu alat indikator polusi udara yang terpasang di kawasan perempatan Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya menunjukkan gambar kualitas udara di Surabaya pada warna hijau. Artinya, angka index standar pencemar udara (ISPU) berada di angka 48 partikel mikron atau di bawah level sedang.

Kepala DLH Kota Surabaya Agus Eko Supiadi mengatakan, adanya kesadaran masyarakat untuk menerapkan physical distancing serta melakukan bekerja dari rumah membuat volume kendaraan yang menimbulkan polusi udara menjadi berkurang di hari biasanya.

"Yang jelas udaranya semakin bagus.  Apalagi Kota Surabaya adalah kota perdagangan dan jasa dan yang mempengaruhi kendaraaan bermotor, tapi untuk saat ini jarang kendaraan bermotor," kata Eko, seperti dikutip dari Antara (17/4/2020).

Kualitas udara di Surabaya membaik semenjak pandemi virus corona. (humas.surabaya.go.id)

Menurut Eko, sebelum adanya wabah Virus Corona, ISPU udara di Surabaya bisa mencapai angka 57 partikel mikron atau level sedang. Namun, saat ini angka ISPU terus mengarah ke hijau atau di bawah 50 terus bahkan 40-41.

"Apalagi pada saat hujan biasanya di level sedang, sedangkan kalau pagi biasanya berada di angka 57 antara bagus dan sedang, malam sudah bagus sekarang semuanya hijau," tandasnya.

Kualitas udara yang semakin baik itu membuat udara lebih segar dan sejuk serta membuat suasana lebih teduh dibandingkan hari-hari biasanya.