URtainment

Risma Pastikan Tak Ada ASN Pemkot Surabaya yang Mudik Saat Pandemi Corona

Nivita Saldyni, Senin, 13 April 2020 12.35 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Risma Pastikan Tak Ada ASN Pemkot Surabaya yang Mudik Saat Pandemi Corona
Image: Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini/Humas Pemkot Surabaya

Surabaya – Banyak masyarakat Indonesia yang nekat mudik lebih awal di tengah pandemi corona. Namun, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan satu di antara mereka bukanlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Sebab, Risma telah mengimbau kepada seluruh ASN Pemkot Surabaya untuk tidak mudik atau pulang ke kampung halaman di tengah pandemi corona ini.

Hal itu disampaikan Risma sebagai tindak lanjut dari surat edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Berpergian Keluar Daerah dan/atau Kegiatan Mudik Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19.

“Kami sudah sepakat untuk itu (tidak mudik). Saya kira ASN Surabaya patuh kok,” kata Wali Kota Risma di Surabaya pada Minggu (12/4/2020).

Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah mensosialisasikan kepada ASN Pemkot untuk menahan diri agar tidak mudik lebaran tahun ini. Bahkan, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini pun memastikan para ASN-nya sudah menyepakati aturan ini. Ia percaya bahwa ASN di lingkungan Pemkot Surabaya tidak ada yang ‘bandel’.

"Contohnya ketika mobil ditarik (jelang lebaran tahun lalu) kami juga patuh semua, dan pasti patuh. Sudah dua minggu lalu kita sosialisasikan," ungkapnya.

Selain ASN, Risma juga meminta kepada seluruh warga Surabaya untuk tetap disiplin menjalankan protokol yang sudah diterapkan untuk melawan COVID-19, hingga kondisi kembali normal.

“Jadi kalau kita keluar kota atau kita kedatangan tamu, itu sudah kita atur sedemikian rupa protokolnya. Tujuannya untuk menjaga kesehatan kita bersama,” imbuhnya.

Ia pun menambahkan jika memang ada warga Surabaya yang baru datang dari luar kota atau luar negeri, maka dipastikan untuk mengisolasi diri selama 14 hari di rumah.

“Jadi kalau ada yang dari luar kota atau migrasi penduduk yang baru, terutama dari saya berharap bisa ditinggal di rumah selama 14 hari. Karena dikhawatirkan ada virus atau bakteri menempel di tubuh mereka yang kemudian akan menulari kita. Karena itu, tolong sekali lagi, bantu pemerintah kota untuk menjaga protokol ini dengan disiplin yang tinggi,” tegas Risma.

Tak lupa, Risma juga punya pesan nih untuk Urbanreaders yang ada di Kota Pahlawan agar tetap bersama-sama menjaga kesehatan dan kebersihan diri sendiri, lingkungan, dan keluarga. Apalagi mengingat jumlah pasien positif COVID-19 di Surabaya yang kian meningkat dan jumlah tenaga kesehatan yang terbatas.

“Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Kita juga punya keterbatasan dokter dan perawat. Sekali lagi untuk seluruh wargaku yang saya cintai, ayo ikuti protokol itu,” pesan Risma.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait