URnews

Rocky Gerung Tanggapi Bantahan KSP soal Buzzer Pemfitnah Bintang Emon

Nunung Nasikhah, Sabtu, 20 Juni 2020 14.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rocky Gerung Tanggapi Bantahan KSP soal Buzzer Pemfitnah Bintang Emon
Image: Rocky Gerung. (Screenshot YouTube rockygerungofficial)

Jakarta – Beberapa waktu lalu, Komika Bintang Emon ramai diperbincangkan publik setelah kemunculannya dalam video yang mengkritik tuntutan ringan pelaku penyiraman air keras ke penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Usai videonya viral, Bintang diserang oleh buzzer dengan tuduhan memakai narkoba melalui Twitter. Serangan itu pun sontak memicu reaksi masyarakat dan memunculkan dugaan adanya hubungan para buzzer tersebut dengan pemerintah.

Namun, dugaan tersebut dibantah oleh Kantor Staf Presiden atau KSP. Tenaga Ahli Utama KSP, Donny Gahral Adian mengatakan, pemerintah tidak memiliki hubungan dengan para buzzer tersebut.

Ia menganggap bahwa buzzer tersebut bekerja dengan inisiatif mereka sendiri tanpa dikoordinasi oleh siapa pun.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa pemerintah menghormati kebebasan berekspresi dan berpendapat di ruang publik, termasuk seperti yang dilakukan oleh Bintang Emon.

Ia mewakili pemerintah juga mempersilakan masyarakat untuk melaporkan buzzer-buzzer jika ditemukan adanya perbuatan tidak menyenangkan. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melindungi para buzzer tersebut.

Pernyataan pihak KSP itu pun mendapatkan respon dari akademisi Rocky Gerung. Dalam sebuah video yang diposting oleh pemilik akun instagram @fuadbakh, Rocky mengatakan apa yang dilakukan oleh pihak KSP merupakan sesuatu yang lucu.

“Sebetulnya ini lucu tiba-tiba staf KSP harus memberi konferensi pers bahwa buzzer yang menyerang Bintang Emon itu bukan dari KSP,” kata Rocky.

“Ya ngapain musti terangkan itu. Ya dengan sendirinya orang, apa namanya ya, menerangkan sesuatu yang ngapain diterangkan “bahwa itu bukan dari kita”. Masa dia mau terangkan “itu dari kita”, ajaib kan?,” imbuhnya.

Ia menambahkan, pernyataan semacam itu, justru menunjukkan bahwa ada kepanikan atau konflik dalam internal pemerintahan.

“Kan bisa dibayangkan misalnya pagi-pagi kepala KSP udah ngumpulin stafnya “Kita mau bikin apa ya nanti? Ini kasusnya udah kemana-mana”. Ini justru bereaksi pada obat yang belum bekerja itu namanya bodoh atau dungu itu,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait