URnews

RSUD Dr. Soetomo Surabaya Punya IGD Penyakit Menular Pertama di Indonesia

Nivita Saldyni, Senin, 7 Desember 2020 11.44 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
RSUD Dr. Soetomo Surabaya Punya IGD Penyakit Menular Pertama di Indonesia
Image: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan IGD Penyakit Menular di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Minggu (6/12/2020). Sumber : Humas Pemprov Jatim

Surabaya - Urbanreaders, Instalasi Gawat Darurat (IGD) khusus penyakit menular pertama di Indonesia ada di Kota Surabaya, Jawa Timur loh. IGD khusus penyakit menular ini tepatnya berada di RSUD Dr. Soetomo.

Nah, IGD tersebut baru saja diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Minggu (6/12/2020) lalu. Peresmian ini merupakan bagian dari hospital disaster plan tahap ketiga yang disiapkan RSUD Dr. Soetomo, yaitu pengembangan IGD khusus COVID-19.

Hospital disaster plan ini akan memberikan penanganan sebaik mungkin saat terjadi lonjakan pasien. Caranya dengan optimalisasi penanganan pasien dan juga pengorganisasian secara profesional. 

Jadi saat ada pasien yang akan masuk, mereka akan menjalani screening atau investigasi melalui scoring system. Nah, informasi dan data obyektif dari scoring system itu akan menghasilkan diagnosa yang tepat. Dengan sistem ini, maka diharapkan bisa menjauhkan pasien, petugas, dan lingkungan rumah sakit dari berbagai penyakit menular, termasuk COVID-19.

Nah, scoring yang digunakan dalam IGD ini ada tiga, yaitu skor 1–4 (risiko rendah), skor 5–19 (risiko sedang), serta skor lebih dari 20 (risiko tinggi). Para pasien dengan skor kurang dari 4, akan ditindaklanjuti di ruang khusus non-menular. Sedangkan pasien dengan skor lebih dari 4, akan ditindaklanjuti ke ruangan khusus menular.

"Sistem scoring ini akan memudahkan bagi siapapun. Terutama kepada seluruh staf di rumah sakit. Scoring sudah menunjukkan tempat perawatan pasien. Termasuk memudahkan rumah sakit menjawab pertanyaan dari pasien dan keluarganya misalnya kenapa mereka dibawa ke ruangan ini dan seterusnya," kata Khofifah saat meresmikan IGD tersebut.

Menurutnya, kehadiran IGD ini merupakan bagian dari upaya terintegrasi dalam meningkatkan layanan RSUD Dr. Soetomo kepada pasien.

Di kesempatan yang sama, Dirut RSUD Dr. Soetomo, Joni Wahyuadi menjelaskan, IGD khusus penyakit menular ini telah dilengkapi dengan 66 bed. Mulai dari empat bed tempat tidur penapisan, 15 bed tempat tidur ICU/ruang resusitasi menular, 21 bed tempat tidur high care IGD penyakit menular, 21 bed buffer atau penyangga untuk penyakit menular, dan enam bed di ruang tindakan khusus untuk pasien COVID-19 yang sedang hamil.

"Total IGD penyakit menular memiliki 66 bed. Sementara saat ini RSUD Dr. Soetomo telah melayani pasien COVID-19 melalui 163 bed dan yang sedang proses penyelesaian VIP sebanyak 6 bed," pungkas Joni.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait