URnews

Rumah Mewah di Cilandak Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien Corona

Nivita Saldyni, Kamis, 8 Juli 2021 10.53 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rumah Mewah di Cilandak Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien Corona
Image: Rumah warga di Cilandak yang disulap jadi tempat isolasi mandiri (Anisa/Urbanasia)

Jakarta - Sebuah rumah mewah di Jalan MPR 1 No. 25C, RT 07/RW 011 Cilandak Barat, Jakarta Selatan difungsikan sebagai tempat isolasi mandiri (isoman) bagi warga setempat yang terkonfirmasi positif COVID-19. Rumah isolasi itu kini telah diisi oleh 22 warga setempat yang positif COVID-19 tanpa gejala. 

Punjul Boediono, Ketua RW 011 mengaku rumah yang ada di tanah seluas 3.000 meter itu sudah menjadi lokasi isoman warga setempat sejak 26 Juni 2021. Hal itu bermula dari melonjaknya kasus di salah satu RT.

"Beberapa waktu lalu di pertengahan bulan Juni, saya sebagai RW mendapat laporan dari RT-RT saya tentang warga-warganya yang positif. Tapi karena masih bisa ditangani dengan isolasi mandiri di rumahnya yang cukup dan besar, maka saya minta mereka isolasi mandiri dulu di rumah," kata Punjul kepada Urbanasia, Kamis (8/7/2021).

"Sampai pada akhirnya sekitar tanggal 25 (Juni), di RT 001 itu banyak sekali yang tiba-tiba terpapar (COVID-19)," imbuhnya.

Sementara wilayah tersebut merupakan lingkungan yang padat penduduk rumah. Tak ingin penyebaran semakin meluas, Punjul pun mengaku memberanikan diri untuk meminjam salah satu rumah warganya yang kebetulan dekat dengan rumahnya dan telah kosong beberapa bulan terakhir.

"Sebenarnya sih (pemilik rumah) tidak menawarkan, awalnya saya yang memberanikan diri mencoba untuk meminjam karena saya kan harus mencari solusi warga-warga saya yang positif supaya dia tidak tetap tinggal di rumahnya yang berdekatan, yang padat," katanya.

Ia mengaku tak menaruh harapan terlalu besar. Menurutnya saat ini banyak orang yang benar-benar rela meminjamkan rumahnya. Namun ternyata, sang pemilik berbaik hati dan mengizinkan rumahnya dijadikan tempat isolasi warga sekitar.

"Memang itu rumah kosong yang biasanya dikontrakkan ke bule-bule. Sudah dua bulan ini rumahnya kosong, makanya saya memberanikan diri meminjam dan ternyata dibolehkan," jelasnya lembih lanjut.

Mampu Menampung Sekitar 30 - 35 Orang

Punjul menjelaskan rumah warganya itu terdiri dari dua lantai. Setiap lantai memiliki sekitar lima kamar yang masing-masing berukuran cukup besar.

"Jadi di atas ada kamar besar-besar, ada lima atau enam. Di bawah juga begitu, ada lima kamar juga, besar-besar. Selain ruang yang bisa digunakan juga untuk beramai-ramai," jelasnya.

Berdasarkan data terakhir, saat ini ada 22 warga yang menjalani isoman di rumah tersebut. Namun Punjul sendiri memperkirakan rumah tersebut bisa menampung 30 - 35 orang meski berharap tak ada penambahan jumlah warga yang positif lagi.

"Kalau untuk daya tampungnya sekitar 30 - 35," ungkapnya.

Sembari menunggu masa isoman 22 warga selesai, Punjul mengaku sudah ada permintaan lagi dari warga setempat.

"Ini saya sudah dapat laporan lagi nih dari masing-masing RT, ada lagi warganya yang positif dan memang butuh tempat untuk isolasi," jelas Punjul.

Bukan hanya tempat isolasi saja, Punjul mengaku pihaknya bersama RT, Kelurahan, dan Puskesmas setempat turut menyuplai kebutuhan warga yang isoman di rumah tersebut.

"Iya pasti kalau soal kebutuhannya, dari RT, RW, Kelurahan mereka membantu. Seperti kasurnya kami dapat suplai dari Kelurahan dan Kecamatan. Untuk segala macam keperluan lainnya seperti kompor, gula, kopi, itu kami dapatkan dari uang kas RT dan RW. Kemudian obat-obatan dari Puskesmas. Lain-lainnya dari bantuan warga," terang Punjul.

"Paling tidak untuk saat ini aman," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait