URstyle

Rumah Sakit di Surabaya Raya Overload untuk Pasien COVID-19

Nivita Saldyni, Senin, 4 Mei 2020 11.38 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rumah Sakit di Surabaya Raya Overload untuk Pasien COVID-19
Image: dr. Joni Wahyuhadi. (Dok. Pemprov Jatim)

Surabaya - Di tengah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya, Satgas COVID-19 Jawa Timur (Jatim) menyebut sebanyak 26 rumah sakit rujukan di Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik telah melebihi kapasitas yang tersedia alias overload. Rumah sakit ini sudah melebihi batas kemampuan untuk menampung pasien COVID-19.

"Seluruh rumah sakit (di Surabaya Raya) saat ini sudah overload. Overloadnya cukup mengkhawatirkan," kata dr. Joni Wahyuhadi, Ketua Rumpun Kuratif Satgas COVID-19 Jatim kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (3/5/2020) malam.

Ketersediaan bed yang terbatas membuat seluruh rumah sakit di Surabaya Raya sudah tak mampu jika harus menampung seluruh warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), hingga mereka yang terkonfirmasi positif.

Ia mengatakan saat ini Kota Surabaya memiliki 20 rumah sakit rujukan yang ditunjuk untuk menangani pasien COVID-19, namun hanya memiliki 403 bed yang telah diisi oleh 798 pasien positif maupun PDP COVID-19. Artinya jumlah ini lebih 395 pasien dari kemampuan.

Sementara di Kabupaten Sidoarjo terdapat 160 bed di lima rumah sakit rujukan, namun telah diisi 212 pasien berstatus positif maupun PDP tengah dirawat di sana, atau overload sebanyak 62 pasien. Sedangkan di Gresik yang hanya memiliki satu rumah sakit rujukan telah diisi oleh 121 pasien. Padahal bed yang tersedia hanya 24, artinya telah terjadi overload 97 pasien.

"Oleh karena itu Pemprov Jatim berupaya semaksimal mungkin menambah bed," imbuh Direktur Utama RSUD dr. Soetomo itu.

Selain menambah bed, Joni mengaku pihaknya telah bekerjasama dengan Kemendikbud dan para donatur untuk bisa segera membuka rumah sakit di Unair yang memiliki kapasitas 200 bed. 

"Kami juga sudah dapat persetujuan Menteri Kesehatan untuk menggunakan gedung Puslitbang Humaniora di Jalan Indrapura Surabaya untuk dipakai sebagai rumah sakit darurat," katanya.

Gedung tua itu memiliki kapasitas maksimal 500 bed, namun karena masih butuh pembenahan dibeberapa bagian maka Joni menyebut setidaknya saat ini bisa menampung 100-200 pasien.

"Kami menargetkan dalam dua tiga hari ke depan gedung itu (RS Unair dan Puslitbang Humaniora) sudah bisa digunakan. Semoga bisa jadi salah satu upaya merawat pasien-pasien COVID-19 di Jatim," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait