URnews

Rusia Ancam Perang Nuklir Jika Kalah di Ukraina

Tim Urbanasia, Jumat, 20 Januari 2023 15.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rusia Ancam Perang Nuklir Jika Kalah di Ukraina
Image: Bendera Rusia. (Freepik)

Jakarta - Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev secara blak-blakan mengingatkan NATO bahwa kekalahan Moskow di Ukraina bisa memicu perang nuklir. 

Medvedev yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia itu menjelaskan, perang nuklir bisa terjadi jika Rusia yang merupakan salah satu kekuatan nuklir dunia kalah dalam perang. 

"Kekalahan dalam perang konvensional dapat memicu perang nuklir. Kekuatan nuklir tidak pernah kalah dalam konflik besar yang menjadi sandaran nasib mereka," kata Medvedev melansir Aljazeera, Jumat (20/1/2023).

Tak hanya itu, Medvedev juga mengingatkan aliansi militer Barat yang baru-baru ini menggelar pertemuan untuk mendukung Ukraina agar berhati-hati dalam mengambil keputusan dan kebijakan terkait konflik yang terjadi antara Moskow dan Kyiv. 

Pernyataan Medvedev itu dengan cepat mendapat dukungan dari Kremlin. Disebutkan, pernyataan Medvedev sesuai dengan prinsip Moskow.

Sebagai informasi, Moskow memiliki prinsip untuk melancarkan serangan nuklir ketika negara sedang terancam. 

Medvedev sendiri merupakan sosok kontroversial. Sebelumnya ia mengaku sebagai reformis yang siap membantu AS meliberalisasi Rusia. Namun kini menyatakan dirinya kembali sebagai anggota lingkaran Putin di depan publik.

Sementara itu, Medvedev telah berulang kali memperingatkan soal ancaman perang nuklir. Lebih tepatnya sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.

Sejauh ini Rusia dan Amerika Serikat menjadi kekuatan nuklir terbesar dunia, yaitu sekitar 90 persen hulu ledak nuklir. Dengan rincian 5.977 hulu ledak nuklir di Rusia dan 5.428 di AS.

Lebih jauh, sebagai Presiden Rusia, Putin menjadi pemegang kekuasaan utama untuk membuat keputusan dalam penggunaan senjata nuklir. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait