URnews

Panglima Ukraina Ungkap Rusia Akan Kembali Serang Kiev pada Awal 2023

Maulidya Q, Jumat, 16 Desember 2022 14.23 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Panglima Ukraina Ungkap Rusia Akan Kembali Serang Kiev pada Awal 2023
Image: Mobil tentara Rusia dengan simbol huruf ‘Z’. (Twitter @kamilkazani)

Kyiv – Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhny, memperkirakan Rusia akan kembali meluncurkan serangan ke Ibu Kota Ukraina, Kiev pada awal tahun 2023.

Rencana Rusia tersebut diprediksi Zaluzhny saat wawancara dengan The Economist pada 3 Desember yang dirilis Kamis (15/12/2022).

"Tugas strategis yang sangat penting adalah membuat cadangan dan mempersiapkan perang yang mungkin terjadi pada Februari, paling banter Maret, dan paling buruk pada akhir Januari," kata Zaluzhny, seperti dikutip dari ndtv, Jumat (16/12/2022).

Sebagian besar pertempuran telah terkonsentrasi di timur dan selatan baru-baru ini, tetapi Zaluzhny mengatakan bahwa ibu kota akan kembali jadi sasaran Rusia selanjutnya.

"Rusia sedang mempersiapkan sekitar 200.000 tentara baru. Saya tidak ragu mereka akan mencoba lagi di Kyiv," jelasnya dalam wawancara.

Ia menyatakan, pihak Ukraina telah membuat semua perhitungan mengenai berapa banyak tank, artileri yang dibutuhkan dan lainnya.

Sebelumnya, pada akhir Februari, Moskow mengirim pasukannya ke Ukraina untuk merebut Kyiv. Tetapi, kemenangan berada di tangan tentara Ukraina, penyerbu ditahan beberapa pukul kilometer dari Ibu Kota sebelum mundur dari wilayah tersebut pada akhir Maret-Awal April.

Zaluzhny menambahkan, masalah yang ada saat ini adalah mempertahankan garis depan (yang membentang dari selatan ke timur) dan tidak kehilangan wilayah lagi setelah mendorong mundur Rusia dari wilayah Kharkiv di Timur Laut pada bulan September dan Kherson di Selatan pada November.

Bagi Zaluzhny, Rusia telah membombardir infrastruktur energi sejak Oktober dan mereka membutuhkan waktu untuk mengumpulkan sumber daya untuk serangan luas dalam beberapa bulan mendatang.

"Saya bukan ahli energi tetapi bagi saya tampaknya kita berada di ujung tanduk," ujar Zaluzhny terkait penghancuran jaringan listrik yang ‘mungkin’ akan dilakukan oleh serangan rudal dan pesawat tak berawak.

Gelombang serangan terhadap jaringan listrik menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran di seluruh negeri, menyebabkan jutaan orang Ukraina dalam cuaca dingin dan musim dingin yang gelap.

"Saya tahu bahwa saya dapat mengalahkan musuh ini. Tapi aku butuh sumber daya,” ungkapnya.

"Saya membutuhkan 300 tank, 600-700 ifvs (kendaraan tempur infanteri) 500 Howitzer," tambah Sang Jenderal.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait