URsport

Sabuk 'Rumble in the Jungle' milik Muhammad Ali Dilelang Rp 92,5 Miliar

Ahmad Sidik, Senin, 25 Juli 2022 12.28 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sabuk 'Rumble in the Jungle' milik Muhammad Ali Dilelang Rp 92,5 Miliar
Image: Sabuk Juara Muhammad Ali Tahun 1974 (Foto: Twitter @JimIrsay)

Jakarta - Sabuk juara Muhammad Ali dari pertarungan perebutan gelar kelas berat "Rumble in the Jungle" tahun 1974 terjual dalam lelang pada hari Minggu (24/7) seharga $6,18 juta AS (sekitar Rp 92,5 miliar).

Menurut Heritage Auctions di Dallas, pemenang kompetisi sengit untuk lelang sabuk itu adalah pemilik Indianapolis Colts, Jim Irsay.

Lewat cuitannya pada hari Minggu, Irsay mengonfirmasi bahwa dia mendapatkan sabuk tersebut saat benda bersejarah tersebut sedang dipamerkan dalam sebuah tur.

"Sabuk juara Muhammad Ali dari 'Rumble in the Jungle' tahun 1974 ketika dia menggunakan teknik tinju rope-a-dope dan mengalahkan George Foreman, baru saja ditambahkan ke @IrsayCollection," kata Irsay, mengutip akun Twitternya, Senin (25/7/2022).

Untuk diketahui, Irsay dikenal sebagai kolektor memorabilia. Dia pun mengatakan bangga menjadi pemilik sabuk bersejarah dalam tinju dunia World Boxing Council (WBC) itu.

Melansir laman CBC, sabuk itu akan ditampilkan pada 2 Agustus di Dermaga Angkatan Laut Chicago dan pada 9 September di Indianapolis.

"Tepat pada waktunya untuk pertunjukan 2 Agustus di Dermaga Angkatan Laut Chicago (dan 9 September di Indy),"

Di sisi lain, direktur lelang olahraga Heritage Chris Ivy mengakui sengitnya perebutan lelang sabuk Rumble milik legenda tinju Muhammad Ali.

"Setelah beberapa jam menyaksikan dua penawar bolak-balik memperebutkan sabuk ini, ini terbukti menjadi pertempuran yang layak untuk Rumble itu sendiri," kata Chris.

Pertarungan tahun 1974 adalah salah satu momen tinju yang paling berkesan. Ali menghentikan George Foreman yang menakutkan untuk merebut kembali gelar kelas berat di negara Zaire di Afrika. Ali memenangkan pertarungan dengan KO di ronde kedelapan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait