URnews

Safe House Baru di Malang Siap Isolasi Pasien COVID-19

Nunung Nasikhah, Selasa, 7 Juli 2020 09.55 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Safe House Baru di Malang Siap Isolasi Pasien COVID-19
Image: Humas Pemkot Malang

Malang - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang baru saja menyelesaikan persiapan rumah isolasi atau safe house yang diperuntukkan bagi pasien yang terpapar coronavirus disease (COVID-19).

Safe house yang berlokasi di jalan Kawi 41, Kota Malang tersebut telah ditunjang dengan 60 hingga 76 bed yang ditangani oleh tim Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kota Malang dibantu tenaga medis dari Yonkes 2/Kostrad yang berjumlah 25 orang.

Wakil Walikota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko, didampingi dengan Sekda Kota Malang, Drs. Wasto, SH, MH, belum lama ini meninjau langsung kesiapan safe house tersebut untuk menampung pasien COVID-19.  

Dalam peninjauan tersebut, pria yang akrab disapa Bung Edi tersebut melakukan pengecekan mulai dari simulasi pasien datang, lalu diterima di tempat penerimaan pasien kemudian masuk di ruang Poli.

“Di ruang Poli sudah disiapkan tenaga medis yang sudah memakai standar 3 APD kemudian dilakukan pemeriksaan, baru penempatan dan diputuskan di kamar nomor berapa mereka harus menginap dan diisolasi,” ungkap Edi.

“Nah kita lihat mulai dari peralatan di Poli alhamdulillah sudah siap,“ tegasnya.

1594089569-SAFEHOUSE5.jpgSumber: Humas Pemkot Malang

Edi menambahkan, kriteria pasien COVID-19 yang akan masuk dan diisolasi di safe house ini adalah warga yang masih memiliki fisik yang bagus dan tidak sakit.

“Karena kalau sakit langsung masuk rumah sakit. Maka disiapkan juga perlengkapan mandi dan lain sebagainya termasuk handuk tapi dia harus merawat dirinya mencuci sendiri dan seterusnya,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Kota Malang, dr Umar Usman menyampaikan, safe house tersebut didirikan untuk mengantisipasi pasien COVID-19 yang terus bertambah.

“Kita sangat berterimaksih kepada Pemerintah Kota Malang yang sudah mengantisipasi, melangkah di depan ketika ada yang diisolasi mandiri di rumah dan rumahnya tidak memungkinkan, maka diisolasi di sini,” tutur Umar.

“Ini juga akan mengurangi beban rumah sakit karena selama ini ketika banyak yang positif banyak yang di rumah sakit padahal orangnya sehat, positif atau OTG (orang tanpa gejala) yang positif itu, dia bisa merawat dirinya sendiri,” lanjutnya.

Dengan safe house tersebut, dr Umar mengatakan petugas-petugas di rumah sakit bisa sedikit lebih tenang karena beban rumah sakit akan sedikit berkurang.

“Dan ini akan menimbulkan dampak yang secara psikologis kita siap, biarkan COVID-19 ada tapi kita pemerintah siap, imun kuat maka pasien COVID-19 yang positif bisa diisolasi semua,” pungkas dr Umar.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait