URnews

Sastrawan Sapardi Djoko Damono Dimakamkan di TPU Giritama Bogor

Ardha Franstiya, Minggu, 19 Juli 2020 16.32 | Waktu baca 1 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sastrawan Sapardi Djoko Damono Dimakamkan di TPU Giritama Bogor
Image: Penyair Sapardi Djoko Damono membacakan puisi pada acara Malam Pembacaan Puisi Hari Santri 2017, Ketika Kyai-Nyai-Santri Berpuisi "Pesantren tanpa Tanda Titik", di Graha Bhakti Budaya, TIM, Jakarta. (ANTARA)

Jakarta - Sastrawan ternama Tanah Air Sapardi Djoko Damono meninggal dunia di usia 80 tahun di rumah sakit Eka Hospital, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (19/7) dinihari. Beliau dimakamkan di Taman Pemakanan Giritama, Giri Tonjong, Bogor.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Humas Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Chysa.

Baca Juga: Sapardi Djoko Damono Meninggal, Ungkapan Duka Ramaikan Twitter

"Jenazah akan dimakamkan usai Shalat Ashar," ujar Chys di Depok, Minggu (19/7) seperti mengutip Antara.

Pihak keluarga memohon doa untuk mendiang dan meminta agar kerabat dan sahabat tidak ikut mengantar di pemakaman karena kondisi pandemi COVID-19.

Seperti diketahui, penyair yang terkenal dengan puisi Hujan Bulan Juni tersebut merupkana Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Sapardi yang lahir di Surakarta pada 20 Maret 1940 tersebut juga pernah menjabat sebagai dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia periode 1995 hingga 1999.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, juga mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Sapardi Djoko Damono atau yang disingkat dengan SDD tersebut.

"Selamat jalan, Pak Sapardi," tulis Hilmar di akun Instagramnya.

Hilmar juga menyitir puisi karya Sapardi yang berjudul "Yang fana adalah waktu" dalam unggahan tersebut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait