URnews

Satgas Identifikasi Pemicu Kenaikan Kasus COVID-19 di Indonesia

Putri Rahma, Selasa, 14 Juni 2022 19.43 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Satgas Identifikasi Pemicu Kenaikan Kasus COVID-19 di Indonesia
Image: Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito (Satgas COVID-19)

Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 mengindentifikasi faktor yang diduga sebagai pemicu kenaikan kasus positif COVID-19 di Indonesia selama beberapa pekan terakhir. 

“Sampai saat ini belum bisa disimpulkan kenaikan kasus positif dan kasus aktif di Indonesia, tapi beberapa potensinya diidentifikasi,” ujar juru bicara Satgas COVID-19 Prof, Wiku Adisasmito dalam Konferensi Virtual Perkembangan Penanganan Kasus COVID-19 Nasional di kanal YouTube BNPB pada Selasa (14/6/2022). 

Hal ini berkaitan dengan mobilitas penduduk yang saat ini terus meningkat jika dibandingkan dengan situasi tahun 2021. Adanya pelandaian kasus COVID-19 ini berpotensi meningkatkan interaksi masyarakat drastis satu tempat ke tempat lain.

Ia juga mengatakan bahwa aktivitas masyarakat sudah kembali normal di tempat publik maupun kegiatan berskala besar yang dihadiri banyak orang. Hal itu juga berpotensi meningkatkan interaksi dalam masyarakat dan meningkatkan penularan COVID-19. 

Wiku menjelaskan kedisiplinan pada protokol kesehatan yang terlihat longgar di masyarakat seiring dengan pelandaian kasus. “Penggunaan masker di lingkungan pemukiman dan tempat umum mulai longgar,” tuturnya. 

Kenaikan kasus COVID-19 ini juga diduga karena adanya ancaman mutasi virus berupa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang sudah mulai masuk di Indonesia. Dalam beberapa pekan terakhir ini juga terjadi kenaikan kasus mingguan COVID-19 yang awalnya 1.800 kasus pada akhir Mei 2022 menjadi 3.600 kasus pada pekan lalu.

Dikabarkan jika jumlah kasus COVID-19 di Indonesia terkonfirmasi menjadi 574 kasus per 11 Juni 2022 dan tergolong lebih rendah dibandingkan sejumlah negara lain. 

Perbedaan perbandingan tersebut dapat dilihat dari Malaysia yang memiliki sebanyak 1.709 kaus, Thailand 2.474 kasus, Singapura 3.128 kasus, India 8.582 kasus dan Australia 16.393 kasus. 

“Jumlah kasus harian di Indonesia masih relatif rendah bila dibandingkan jumlah populasi yang sangat besar,” jelas Wiku.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait