URnews

Satgas IDI Sebut Indonesia Sudah Masuk Fase Endemi COVID-19

Ahmad Sidik, Rabu, 8 Juni 2022 13.28 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Satgas IDI Sebut Indonesia Sudah Masuk Fase Endemi COVID-19
Image: Ilustrasi - Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja dengan latar belakang gedung perkantoran di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/4/2020). (ANTARA)

Jakarta - Ketua Satuan Petugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan dari sejumlah indikator epidemiologi yang telah membaik, ia yakin situasi COVID-19 di Indonesia saat ini memasuki fase endemi.

"Apakah Indonesia sudah masuk tahap endemi? Saya akan jawab iya. Kenapa? Karena positivity rate-nya stabil di bawah tiga persen. Keterisian tempat tidur rumah sakit dan angka kematian juga rendah sekali," kata Zubairi Djoerban, mengutip laman Antara, Rabu (8/6/2022).

Selama dua tahun lebih, kata Zubairi, masyarakat Indonesia akrab dengan kata pandemi, dan saat ini mulai akrab juga dengan istilah transisi serta endemi.

Menurutnya, situasi ini memicu tanggapan sejumlah masyarakat, bertanya apakah Indonesia sudah memasuki masa transisi menuju endemi, atau malah sudah endemi tetapi masyarakat tidak sadar.

Zubairi yang berprofesi sebagai dokter spesialis penyakit dalam sub spesialis hematologi-onkologi (kanker) itu melaporkan angka kasus harian COVID-19 di Tanah Air saat ini sedang dalam kondisi sangat baik.

"Saat ini, memasuki bulan Juni, angka kasus di Indonesia selalu di bawah 400. Ini bagus sekali. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang telah menyatakan endemi, namun kasusnya masih 70 ribu kasus per hari," tuturnya.

Terkait vaksinasi, sasaran kelompok usia dewasa sudah lebih dari 70 persen. "Usia lanjut kurang sedikit. Booster juga sudah mulai lumayan banyak. Kalau dibandingkan dengan negara lain, cakupan vaksinasi kita juga sudah lumayan bagus," jelasnya.

Lebih lanjut, jika dibandingkan dengan situasi negara tetangga, posisi kasus di Indonesia masih jauh di bawah rata-rata Singapura, Malaysia, Australia, apalagi Korea Utara (Korut) yang saat ini ranking satu dunia.

Namun, di sisi angka penularan di Indonesia cenderung sedikit, Zubairi membenarkan bahwa tes COVID-19 di Indonesia sangat sedikit jumlahnya.

"Betul. Namun hal itu bisa terkoreksi dengan BOR. Kalau sakitnya sang pasien parah karena COVID-19, pasti ke rumah sakit. Faktanya rumah sakit sepi. Positivity rate mingguan kita juga bagus," pungkasnya.

Aktivitas mudik Lebaran 2022, kata Zubairi, yang semula dikhawatirkan banyak pihak berpotensi memicu gelombang lanjutan pandemi COVID-19, nyatanya tidak terbukti.

"Awalnya kita khawatir soal itu. Apalagi yang mudik tercatat ada puluhan juta orang," ujarnya.

Tapi, sudah dua bulan dari awal puasa, lonjakan kasus tidak terjadi. Dengan itu, bisa dikatakan sekarang ini Indonesia sudah masuk tahap endemi, kata Zubairi.

Semantara itu, Ia tetap mengingatkan seluruh pihak bahwa COVID-19 merupakan penyakit yang dinamis. Mungkin saja kembali terjadi kenaikan kasus, sehingga diimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan taat protokol kesehatan.

"COVID-19 tetap ada di sekitar kita. Tapi, karena sebagian besar kita sudah divaksin lengkap, maka kalau terinfeksi, kemungkinan hanya batuk pilek bersin saja," sambungnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait