URnews

Sebaran COVID-19 Ancam Unit Sosial Terkecil, Klaster Keluarga Bermunculan

Anisa Kurniasih, Senin, 7 September 2020 17.54 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sebaran COVID-19 Ancam Unit Sosial Terkecil, Klaster Keluarga Bermunculan
Image: Pasar Kampoeng Osing Banyuwangi terapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. (Humas Pemkab Banyuwangi)

Jakarta - COVID-19 akhir-akhir ini bermunculan dari orang terdekat dan mulai mengancam unit sosial kecil yakni keluarga, guys.

Klaster keluarga terjadi jika salah satu anggota keluarga terinfeksi virus, lalu menularkan ke anggota keluarga Iainnya sehingga satu rumah tangga tertular COVID-19 saat berada di rumah sendiri.

Hal tersebut tampaknya membuktikan bahwa segala kebijakan, protokol dan sistem monitoring yang diterapkan oleh pemerintah, tempat publik dan perusahaan pun tidak bisa menahan transmisi virus ke lingkungan terkecil yaitu keluarga.

Apalagi, dalam lingkup dan kultur sosial bangsa Indonesia sangat mengutamakan silaturahmi. Hal tersebut juga membuat transmisi virus dari satu keluarga ke keluarga Iainnya akan mempercepat penularan semakin masif.

Masalah tersebut bisa saja akan semakin buruk jika warga yang bergejala enggan melakukan test swab karena stigma takut akan dikucilkan oleh sekitar namun akhirnya berperan sebagai penyebar atau spreader.

Mengutip data @pandemictalks, sejauh ini sudah ada sejumlah wilayah di Indonesia yang memiliki kasus COVID-19 dari klaster keluarga selama Agustus-September 2020, di antaranya:

Yogyakarta:
9 Klaster Keluarga
13 Kasus

Malang:
10 Klaster Keluarga
35 Kasus

Bogor:
48 Klaster Keluarga
189 Kasus

Bekasi:
155 Klaster Keluarga
437 Kasus

Semarang:
8 Klaster Keluarga
10 Kasus 

Nah, kasus tersebut rupanya terjadi akibat dari aktivitas warga yang membuat Klaster Keluarga semakin banyak bermunculan, seperti:

1. Membiarkan anak bermain tanpa protokol kesehatan
2. Kegiatan kumpul keluarga seperti arisan dan berkunjung silaturahmi
3.  Piknik bareng keluarga atau jalan-jalan ke tempat ramai

Lalu, bagaimana cara mengurangi klaster keluarga agar tidak semakin banyak?

1. Sering melakukan Swab
2. Tetap mematuhi protokol kesehatan
3. Selektif menerima tamu
4. Sebisa mungkin berkegiatan di rumah
5. Silaturahmi secara digital
6. Jika ada keluarga yang bekerja di luar rumah kurangi interaksinya dan siapkan kamar terpisah

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait