URtrending

Sebelum Meninggal, Perawat RSUD Soewandhie Sudah Sebulan Tak Bertugas

Nivita Saldyni, Rabu, 20 Mei 2020 15.34 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sebelum Meninggal, Perawat RSUD Soewandhie Sudah Sebulan Tak Bertugas
Image: Sejumlah petugas medis di RSUD dr. Soewandhi Surabaya memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah Suhartutik, Rabu (20/5/2020). (istimewa)

Surabaya - Satu lagi perawat di Kota Surabaya yang berada di garda terdepan COVID-19 harus menghembuskan napas terakhir. Ia adalah Suhartatik, seorang perawat di Unit Stroke RSUD dr. Soewandhie, Kota Surabaya.

Dari keterangan Pemkot Surabaya, ia telah sebulan tak bertugas karena memiliki risiko tertular COVID-19.

"Sejak sebulan sebelumnya almarhumah sudah tidak bekerja dan beristirahat di rumah. Hal ini mengikuti kebijakan Pemkot Surabaya di tengah pandemi COVID-19," kata Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya M. Fikser di Surabaya, Rabu (20/5/2020), seperti dilansir Antara.

Fikser menyebut, alasan Suhartatik diliburkan karena memilik riwayat sakit asma dan maag. Untuk itu, ia telah diizinkan beristirahat di rumah sejak sebulan lalu.

Keputusan untuk meliburkan ini telah menjadi ketentuan petugas medis, baik perawat atau dokter di lingkungan Pemkot Surabaya.

Menurutnya, petugas media harus diliburkan jika diketahui memiliki penyakit penyerta (komorbid), ibu hamil, ataupun berusia 58-60 tahun.

"Jadi ini mengikuti kebijakan Pemkot Surabaya, petugas yang tergolong komorbid diliburkan," katanya.

Sementara itu, Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD dr. M Soewandhie Surabaya, Pangalila mengatakan bahwa yang bersangkutan telah meninggal Rabu pagi saat dirawat di RS Husada Utama.

"Tadi pagi meninggalnya di RS Husada Utama. Beliau dirujuk (ke RS Husada Utama) karena ruang isolasi ventilator di RSUD dr. Soewandhie penuh," katanya.

Fikser sendiri mengatakan bahwa Suhartatik telah menjalani dua kali rapid test dan hasilnya negatif. Namun untuk pemeriksaan swab, masih menunggu hasil laboratorium.

"Almarhumah sebelumnya juga telah dilakukan dua kali rapid test dan hasilnya negatif. Sedangkan untuk pemeriksaan swab hasilnya belum keluar, dan hasil foto toraks juga bagus," katanya.

Selain almarhumah Suhartatik, seluruh petugas medis dan pasien di Unit Stroke RSUD dr. Soewandhie Surabaya juga telah menjalani rapid test dan hasilnya negatif.

Fikser mengatakan ini merupakan langkah pihaknya untuk melacak orang-orang yang terpapar COVID-19.

"Jadi semua petugas medis di unit stroke itu juga sudah dilakukan rapid test dan hasilnya negatif. Selain itu semua pasien juga kita lakukan rapid test dan negatif hasilnya," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait