URnews

Sebulan Ditinggal Pasukan Rusia, Kehidupan di Kherson Masih Jauh dari Normal

Nivita Saldyni, Senin, 12 Desember 2022 14.36 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sebulan Ditinggal Pasukan Rusia, Kehidupan di Kherson Masih Jauh dari Normal
Image: Ilustrasi - Kota Kherson, Ukraina. (Reuters via ANTARA).

Kherson - Sudah satu bulan pasukan Rusia mundur dari Kota Kherson di Ukraina. Namun sampai saat ini kondisi kota yang sempat diduduki Rusia selama delapan bulan itu masih sangat jauh dari normal.

Hal itu diungkapkan Al Jazeera dalam laporan terbaru mereka, Minggu (11/12/2022). Al Jazeera bahkan menyebut Kherson saat ini seperti kota hantu.

Bagaimana tidak, saat ini hanya tersisa sekitar 60.000-70.000 penduduk yang masih bertahan. Pejabat setempat menyebut 80 persen warga Kherson telah melarikan diri sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari 2022.

Namun mereka yang bertahan kebanyakan memilih tetap di dalam rumah. Mereka masih khawatir akan keselamatannya apabila keluar ke jalanan, terlebih banyak 'kejutan' yang ditinggalkan pasukan Rusia.

Salah satunya ranjau yang hingga kini masih dibersihkan. Laporan kantor berita The Associated Press membagikan, seorang anggota militer penjinak ranjau mengaku cukup kesulitan karena cuaca di musim dingin. Bahkan beberapa peralatan mereka tak bisa berfungsi karena tanahnya membeku.

“Sebagai gambaran, selama satu bulan bekerja, kami menemukan dan memindahkan beberapa ton ranjau,” kata sumber tersebut, menambahkan mereka hanya fokus pada tanah yang luasnya sekitar 10 kilometer persegi.

Selain ranjau, Ukraina juga menyebut Kherson masih jadi sasaran serangan Rusia. Terbaru pada Jumat (9/12/2022), kantor berita Suspilne melaporkan Rusia telah menembaki wilayah itu sebanyak 68 kali dengan mortir, artileri, tank, dan tembakan roket.

Bahkan hingga Sabtu (10/12/2022), pemerintah setempat mencatat sudah ada 41 orang tewas dan 96 orang lainnya dirawat di rumah sakit akibat serangan Rusia selama sebulan terakhir.

Belum lagi kondisi jalanan banyak yang rusak karena cuaca. Hal ini dinilai malah membantu Rusia menyembunyikan jebakan maut mereka, salah satunya di balik lubang jalanan.

Misalnya di distrik Beryslavskyi. Jalan utama di sana diblokir dengan tanda bertuliskan 'Ranjau di Depan' untuk mengalihkan rute pengguna jalan agar lewat jalan yang lebih kecil.

Namun nyatanya jalanan alternatif itu malah menelan banyak korban jiwa. Beberapa anggota militer penjinak ranjau tewas saat melintas. Empat orang petugas polisi juga dilaporkan meninggal di sana, termasuk kepala polisi dari Kota Chernihiv.

Sebelumnya, Rusia memerintahkan pasukannya mundur dari Kota Kherson pada 11 November 2022. Mereka meninggalkan Kherson dengan berbagai kerusakan pada infrastruktur utama seperti komunikasi, air, pemanas, dan listrik. Sejak saat itu, pemerintah Ukraina terus berupaya memulihkan berbagai infrastruktur utama di sana.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait