URnews

Sebutkan Luka Tembak di Tubuh Brigadir J, Ahli Forensik: Dua Bersifat Fatal

Putri Rahma, Senin, 19 Desember 2022 16.23 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sebutkan Luka Tembak di Tubuh Brigadir J, Ahli Forensik: Dua Bersifat Fatal
Image: Ahli forensik Dokter Farah Primadani beri kesaksian. (PMJ/Fajar)

Jakarta - Dokter Farah Primadani selaku ahli forensik dan medikolegal memberikan kesaksian terkait jumlah luka yang berada di tubuh Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

“Apakah luka itu dikatakan luka tembak masuk atau luka tembak keluar?" tanya jaksa kepada Farah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (19/12/2022).

“Berdasarkan pemeriksaan dan karakteristik dan pola gambaran luka yang ada pada tubuh jenazah, kami mengidentifikasi adanya luka tembak masuk dan luka tembak keluar,” jawab Farah.

Kemudian jaksa menanyakan berapa jumlah tembakan yang ada pada tubuh Brigadir J. Farah menyebut bahwa terdapat tujuh buah luka tembak masuk dan enam luka tembak keluar.

“Yang saya temukan ada pemeriksaan, kami temukan adanya 7 buah luka tembak masuk serta 6 luka tembak keluar,” jelas Farah.

Berdasarkan hasil autopsi, Farah pun merincikan seluruh luka tembak yang ada di tubuh Brigadir J.

  1. Di kepala bagian belakang sisi kiri
  2. Di bibir bawah sisi kiri
  3. Di puncak bahu kanan
  4. Di dada sisi kanan
  5. Di pergelangan tangan kiri sisi belakang
  6. Di kelopak bawah mata kanan
  7. Di jari manis tangan kiri

Selain itu Farah juga diminta menjelaskan terkait adanya satu luka tembak masuk yang ditemukan di tubuh Brigadir J.

“Luka tembak keluar, kami temukan di puncak hidung, kemudian di leher sisi kanan, di lengan atas kanan sisi luar, di pergelangan tangan kiri sisi depan serta di jari manis tangan kiri tapi sisi dalam,” tutur Farah.

“Yang satunya itu? Yang tidak tembus itu yang mana,” lanjut Jaksa.

“Yang kami temukan bersarang ada di dada kanan,” tanggap Farah.

Ia juga mengatakan bahwa menemukan satu buah proyektil anak peluru pada saat melakukan pemeriksaan autopsi di rongga dada.

“Iya, kami temukan satu buah proyektil anak peluru pada saat pemeriksaan autopsinya di rongga dada,” terang Farah.

Selanjutnya, Farah pun mengungkapkan tembakan yang mematikan dalam peristiwa tersebut terdapat di dua titik di tubuh Brigadir J, yakni di kepala dan di dada.

“Dua (tembakan) bersifat fatal atau dapat menimbulkan kematian, yaitu luka tembak pada dada sebelah kanan, kedua luka tembak masuk yang ditemukan pada kepala belakang sisi kiri,” ungkap Farah.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait