URtrending

Sedih! Tak Dapat Bansos, Satu Keluarga Rela Makan Tepung Goreng

Shelly Lisdya, Kamis, 10 Desember 2020 14.43 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sedih! Tak Dapat Bansos, Satu Keluarga Rela Makan Tepung Goreng
Image: Kondisi rumah kontrakan Ilma. (Instagram @warung_jurnalis)

Jakarta - Selain berdampak pada kesehatan, pandemi COVID-19 juga berdampak pada perekonomian. 

Sejak awal pandemi, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyalurkan bantuan sosial (Bansos) bagi warga miskin. 

Namun, bansos tersebut malah dikorupsi oleh Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara senilai Rp 17 miliar. Wajar apabila masyarakat marah dan kecewa bukan? 

Apalagi bantuan tersebut seharusnya diterima bagi mereka yang berada di garis kemiskinan atau pun mereka yang baru saja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Ya, seperti rasa kekecewaan yang dialami Ilma Ferzia Handayani (22) yang selama pandemi tidak pernah mendapat bansos terdebut.

Dari akun Instagram Warung Jurnalis, Ilma mengaku sudah berjuang dengan keluarga kecilnya. Bahkan, demi menyambung hidup pun, Ilma dan keluarganya hanya makan tepung yang digoreng.

"Iya makan tepung dikasih gula terus digoreng. Nggak pernah ngutang, takut nggak bisa bayar. Anak mengerti kondisi kami, jadi nggak minta uang jajan," katanya, Rabu (9/12/2020).

Bahkan, barang-barang elektronik di kontrakannya yang terletak di Jalan Salam Persatuan RT 7 RW 1, Depok itu habis terjual untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. 

"Perlahan mulai kami jual, awalnya ponsel saya, kemudian punya suami. Tak lama baru perabotan lainnya seperti kulkas, lemari pakaian hingga kasur. Untuk tidur, kami berlima tidur di lantai," tambahnya.

Sang suami, Asep memang sebelumnya bekerja sebagai ojek online (ojol) namun, ia berhenti lantaran sepeda motor miliknya dicabut oleh leasing lantaran nunggak pembayaran. Asep pun kemudian bekerja serabutan sembari mencari pekerjaan baru.

Kendati ada bantuan presiden, nyatanya hingga saat ini Ilma tak pernah kebagian. Ilma mengaku namanya tak pernah terdata.

"Pernah nanya, kenapa nama saya nggak ada. Ya sudah akhirnya kami pasrah saja, nyatanya bantuan juga nggak merata. Sebelah rumah juga nggak dapat," bebernya.

"Saya juga pernah dibully katanya menelantarkan anak. Padahal saya berjuang untuk gimana agar tetap bertahan hidup," tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait