URtrending

Sejumlah Tradisi Unik di Banyuwangi hingga Aceh Saat Rebo Wekasan

Nivita Saldyni, Rabu, 14 Oktober 2020 12.53 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sejumlah Tradisi Unik di Banyuwangi hingga Aceh Saat Rebo Wekasan
Image: Lemper raksasa dalam Upacara Rebo Pungkasan di Bantul, Yogyakarta. (Dok. Dinas Kebudayaan Bantul)

Jakarta - Berbagai tradisi telah turun temurun dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang percaya dengan adanya Rebo Wekasan. Bukan hanya salat dan membaca doa-doa, beberapa daerah bahkan punya ritual khusus nih guys. 

Yap, seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa Rebo Wekasan adalah tradisi yang dilaksanakan setiap hari Rabu terakhir di Bulan Safar. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh kalangan masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura.

Beragam ritual dilaksanakan oleh mereka yang percaya untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai bala yang diyakini akan terjadi di hari tersebut.

Nah, Urbanasia telah merangkum ritual di berbagai daerah terkait Rebo Wekasan nih. Penasaran? Yuk simak ulasan berikut ini!

1. Petik Laut di Kabupaten Banyuwangi

Setiap Rebo Wekasan, masyarakat Banyuwangi khususnya yang hidup di daerah pesisir punya ritual yang disebut dengan upacata petik laut 'Rebo Wekasan'.

Nah, dalam upacara ini biasanya masyarakat yang bekerja sebagai nelayan biasanya mengisi perahu dengan beragam sesaji untuk dilarung ke laut.

Sesaji yang tertata rapih di atas perahu itu biasanya berisi beraneka macam umbi-umbian atau polo pendem. Bahkan tak sedikit yang juga menaruh kepala kambing di perahu mereka.

1602654288-Petik-Laut---Rebo-Wekasan-di-Banyuwangi.jpgMasyarakat Nelayan di Desa Bulusan, Banyuwangi menggelar Petik Laut 'Rebo Wekasan'. (Humas Pemkab Banyuwangi)

Bagi masyarakat Banyuwangi, sesaji ini merupakan simbol segala macam penyakit dan bencana warga setempat. Untuk itu sesaji ini diletakkan di atas perahu dan dilepas ke tengah laut dengan iring-iringan masyarakat yang mengikuti menggunakan perahu penangkap ikan.

Tak lupa, masyarakat selalu memanjatkan doa untuk memohon keselamatan dan kelimpahan rezeki sebelum melarung sesaji tersebut.
  
2. Sedekah Tajin Safar di Kabupaten Sumenep

Berbeda dengan Banyuwangi dan Bantul, masyarakat Sumenep, Madura memiliki tradisi sedekah Tajin Safar saat Rebo Wekasan. Tujuannya pun sama, untuk mencari berkah dan keselamatan kepada Sang Pencipta.

Nah istilah sedekah ini maksudnya adalah membagikan kudapan ini kepada tetangga ataupun orang-orang terdekat, terutama Kyai di sekitarnya. Jadi bukan hanya untuk dimakan sendiri ya guys.

Tajin Safar ini berbahan dasar tepung ketan. Tepung ketan ini akan jadi isian bubur sehingga dibentuk bulatan kecil-kecil seperti kelereng. 

Bola-bola tepung ketan ini diolah bersama sedikit garam, gula putih dan daun pandan sehingga memiliki aroma yang harum. Untuk menemani bola-bola ini, biasanya diberi pisang dan gula merah. Tak lupa diberikan juga siraman santan sebagai pelengkap.

3. Rebo Pungkasan di Kabupaten Bantul

Upacara serupa juga terjadi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Upacara Rebo Pungkasan atau Rebo Wekasan biasanya dilakukan oleh masyarakat di Desa Wonokromo setiap Selasa malam Rabu di minggu terakhir bulan Safar.

Nah, biasanya warga setempat menggelar pasar malam seminggu sebelum upacara berlangsung. Sementara saat malam Rabu Wekasan tiba, upacara akan dipusatkan di depan masjid setempat.

Masyarakat setempat memggelar upacara ini sebagai ungkapan syukur kepada Sang Pencipta sekaligus mengenang Kyai Welit, kyai pertama di sana yang sakti sehingga mampu  menyembuhkan segala penyakit dan dapat memberikan berkah untuk kesuksesan usaha atau untuk tujuan-tujuan tertentu.

Biasanya saat upacara berlangsung, warga setempat membuat lemper raksasa untuk dikirab dari Masjid Al-Huda Karanganom menuju Balai Desa Wonokromo. Kemudian lemper itu akan dibagikan untuk warga yang hadir.

4. Rabu Abeh di Aceh Barat Daya

Kalau di Jawa dikenal dengan istilah Rebo Wekasan, di Aceh mereka mengenalnya dengan istilah Rabu Abeh. Rabu Abeh merupakan tradisi tolak bala yang dilakukan oleh warga Meulaboh di Aceh Barat Daya.

Pada tradisi ini, biasanya masyarakat akan beramai-ramai ke tepi pantai untuk makan dan berdoa bersama. Selanjutnya mereka akan mandi kembang bersama di pinggir pantai sebagai simbol pembersihan diri dari segala bentuk hal-hal buruk yang bisa mengundang bala.

Dengan mandi di pinggir pantai, mereka percaya seluruh penyakit dan kesialan yang ada dalam diri akan ikut hanyut bersama air laut. 

Nah, kalau di daerah Urbanreaders ada juga ritual khusus di Hari Rebo Wekasan nggak nih?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait