Seluruh Wilayah Masuk Zona Merah, Khofifah Pertimbangkan PSBB Tingkat Provinsi

Surabaya - Hingga hari ini tak ada kabupaten/kota di Jawa Timur yang tersisa di 'zona hijau' COVID-19. Hal ini tampaknya telah membuat Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mulai mempertimbangkan pengajuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tingkat provinsi.

Selain jumlah kasus positif COVID-19 yang terus melonjak, munculnya klaster-klaster baru dan dinamika penyebaran virus corona di tiap-tiap daerah menjadi pertimbangan.

Hal ini didukung pula oleh hasil analisis pakar epidimiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair yang menunjukkan bahwa Jatim telah layak untuk mengajukan PSBB tingkat provinsi.

"Seharusnya Jawa Timur sudah bisa mengajukan PSBB secara regional, kami akan berkoordinasi kembali," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Surabaya, Kamis (14/5/2020).

Namun hal itu tak membuat Pemprov Jatim lantas terburu-buru mengajukan PSBB regional kepada Kementerian Kesehatan nih Urbanreaders. Khofifah mengaku, hasil telaah pakar epidimiologi Unair itu akan dijadikan pertimbangan sekaligus masukan bagi pihaknya untuk melakukan koordinasi dan diskusi secara komprehensif dengan Forkopimda Jatim.

"Telaah dari pakar sebagai input kami untuk membahas lebih komprehensif. Keputusan (PSBB regional) belum kami ambil," aku Khofifah.

Sementara itu, hingga saat ini baru Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik yang telah menerapkan PSBB sejak 28 April lalu. PSBB di wilayah Surabaya Raya ini dijadwalkan berakhir pada 25 Mei mendatang.

Sedangkan Minggu (17/5/2020) besok, Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Batu akan menyusul untuk menerapkan PSBB selama 14 hari. Namun mulai hari ini hingga Sabtu (16/5/2020) besok, pemerintah setempat akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pelaksanaan PSBB.