URtrending

Senasib George Floyd, Warga Kulit Hitam Ini Juga Alami Diskriminasi

Nunung Nasikhah, Senin, 1 Juni 2020 16.11 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Senasib George Floyd, Warga Kulit Hitam Ini Juga Alami Diskriminasi
Image: Pengunjuk rasa berkumpul di lokasi dimana George Floyd, dijatuhkan oleh seorang petugas polisi di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Selasa (26/5/2020). (ANTARA/REUTERS)

Jakarta - Nama George Floyd tengah viral dibicarakan banyak pihak. Kabar kematiannya memicu kemarahan warga Amerika Serikat hingga menimbulkan kerusuhan.

Floyd yang merupakan warga Afro-Amerika mendapatkan perlakuan yang tak mengenakkan dari petugas kepolisian Minneapolis.

Floyd yang bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah restoran di Minneapolis ditangkap oleh kepolisian setempat setelah diduga menggunakan uang palsu untuk membeli rokok tersebut harus meninggal setelah diinjak oleh seorang petugas yang diketahui bernama Derek Chauvin menggunakan lutut.

Seorang saksi mata yang merekam kejadian tersebut telah meminta petugas kepolisian agar melepaskan Floyd yang tampak sudah kehabisan napas, namun nyawa Floyd tetap tak terselamatkan.

George Floyd hanyalah satu dari banyaknya kasus ketidakadilan ras yang dialami oleh kaum kulit hitam. Terdapat banyak kasus serupa seperti yang dialami oleh Michael Brown, Eric Garner, dan lainnya.

Bahkan, rangkaian peristiwa sebelumnya mampu memicu munculnya Gerakan “Black Lives Matter” setelah kematian Trayvon Martin pada 2012 silam.

Diskriminasi perlakuan dari para petinggi di AS tak hanya terjadi sekali. Pejabat Georgia juga pernah mengabaikan penembakan fatal pelari Ahmaud Arbery serta kasus petugas polisi yang sedang tidak bertugas dan membunuh Botham Jean. Keduanya hanyalah contoh kasus ketidakadilan ras di AS.

Bill Whitaker, seorang jurnalis televisi Amerika dan koresponden di program CBS News 60 Minutes mengatakan, virus rasisme dan ketidakadilan ini telah mengancam dan menginfeksi Amerika selama empat ratus tahun.

“Tidak ada obat penawar, tetapi kita sangat perlu untuk menyembuhkannya,” ujarnya.

Tak hanya soal rasisme, kematian Floyd tersebut juga menyoroti statistik yang mengerikan terkait pembunuhan oleh polisi di Amerika. Lebih dari 1.000 orang mati ditembak polisi di Amerika pada tahun 2019. Berikut ini adalah sederet kasus ketidakadilan ras yang terjadi di AS:

1. Eric Garner

1591002345-ericgarner.png

Foto via amsterdamnews.com

Sebelum Floyd, Eric Garner juga mengalami hal yang serupa. Garner tercatat meninggal pada 17 Juli 2014 karena kehabisan nafas setelah mendapatkan perlakuan buruk oleh petugas kepolisian di New York.

Sebelumnya, Garner ditahan atas dugaan menjual rokok secara ilegal. Dalam video yang beredar, Garner terlihat berkali-kali berteriak, “Saya tak bisa bernapas” saat dirinya tengah bergumul di tanah bersama polisi kulit putih yang diketahui bernama Daniel Pantaleo.

Kasus tersebut telah sampai di pengadilan. Hanya saja Pantaleo tidak dijatuhi tuduhan perbuatan criminal atas perbuatannya tersebut hingga memicu protes di berbagai kota di Amerika.

2. Michael Brown

1591002377-Michaelbrown.jpg

Foto via nbcnews.com

Nama Michael Brown juga pernah membuat sejarah besar di AS. Kematiannya pada 9 Agustus 2014 memicu gerakan “Black Lives Matter” di AS dan menjadi sorotan dunia internasional.

Remaja kulit hitam berusia 18 tahun tersebut ditembak mati setelah bertengkar dengan polisi kulit putih yang diketahui bernama Darren Wilson.

Kejadian tersebut terjadi di Ferguson, Missouri, dan memicu protes besar dari masyarakat. Protes lebih besar terjadi saat pengadilan memutuskan tidak mendakwa Wilson atas kematian Brown tersebut.

3. Trayvon Martin

Pelajar kulit hitam Trayvon Martin juga haru mati setelah ditembak oleh seorang Hispanik sukarelawan ronda lingkungan, George Zimmerman di Sanford, Florida.

Saat itu tepatnya 26 Februari 2012, Martin yang berusia 17 tahun tengah mengunjungi saudaranya di sebuah perumahan. Ia kemudian dikonfrontir dan ditembak mati, namun pelakunya dinyatakan tidak bersalah dengan alasan membela diri. Kasus pembunuhan ini juga telah memicu gerakan Black Lives Matter.

4. Breonna Taylor

1591002415-breonnataylor.jpg

Foto via nytimes.com

Ketidakadilan ras juga dialami oleh Breonna Taylor, seorang petugas medis darurat berusia 26 tahun yang ditembak enam kali oleh petugas di Louisville, Kentucky pada 13 Maret 2020.  

Saat itu, petugas beralasan tengah menjalankan penggeledahan untuk penyelidikan narkotika, namun tak menemukan apa-apa.

Kepolisian mengatakan penembakan tersebut dilakukan karena sebelumnya mereka mendapatkan tembakan serupa. Namun, keluarga Taylor meyakini, kejadian tersebut merupakan aksi salah sasaran.

5. Freddie Gray

Freddie Gray meninggal dunia setelah mengalami cedera di tulang belakang pasca bergelut dengan polisi di Baltimore, Maryland pada 12 April 2015.

Awalnya, ia ditahan karena membawa senjata setelah polisi menemukan pisau di sakunya. Ia kemudian dibawa ke mobil polisi. Namun tiba-tiba harus masuk ke rumah sakit karena cedera parah hingga seminggu kemudian meninggal dunia.

Kematian Gray juga memicu protes keras masyarakat. Petugas kepolisian yang terlibat dalam kasus tersebut dinyatakan tidak bersalah sementara yang lainnya laginya tidak pernah menjalani proses hukum.

Deretan kasus tersebut hanyalah segelintir dari rasisme yang terjadi di Amerika Serikat. Masih banyak lagi kasus ketidakadilan yang menimpa kaum kulit hitam di negara tersebut.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait