URstyle

Serangan Jantung Bisa Terjadi Setelah Pasang Ring, Ini Sebabnya!

Anisa Kurniasih, Senin, 21 Juni 2021 20.42 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Serangan Jantung Bisa Terjadi Setelah Pasang Ring, Ini Sebabnya!
Image: Ilustrasi serangan jantung (shayne-ch13/Freepik)

Jakarta – Pemasangan ring dilakukan bagi pasien yang mengalami penyempitan pembuluh darah dengan tujuan untuk memperbaiki asupan darah secara memadai. Namun guys, meskipun telah dipasang ring tak jarang loh pada beberapa pasien bisa terjadi serangan jantung lagi. Lalu, apakah penyebabnya?

Terkait hal ini, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Heartology Cardiovascular Center, Dafsah Arifa Juzar menjelaskan, pemasangan ring jantung merupakan prosedur non bedah dengan anestesi lokal dan sedasi ringan. 

Nah, akses ke pembuluh darah koroner sebagian besar melalui pembuluh darah di pergelangan tangan dan ataupun pembuluh darah di pangkal paha pada keadaan tertentu. Selama tindakan berlangsung, pasien akan dalam keadaan sadar namun nyaman.

Dafsah menambahkan, pemasangan ring bukanlah seperti diberikan antibiotik yang bisa langsung menyembuhkan. Tapi, pemasangan ring yakni untuk membuat jantung lebih terkontrol dan terjaga sehingga terhindar dari komplikasinya.

Mengingat pada prinsipnya tujuan pemasangan ring sendiri adalah untuk menghilangkan keluhan nyeri di dada pada saat terjadinya serangan jantung serta, memperbaiki performa pemompa jantung. Hal ini karena pada saat serangan jantung, pompa jantung akan mengalami penurunan setengahnya, guys.

“Dengan pemasangan cincin itu akan memperbaiki pompa jantung sehingga bisa kembali normal,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin (21/6/2021).

Namun, Dafsah melanjutkan, meski telah dipasang ring tidak bisa dipungkiri masih kerap terjadi serangan jantung kembali loh Urbanreaders. Biasanya serangan jantung setelah pemasangan ring terjadi karena beberapa penyebab. Salah satunya, adalah ketaatan pasien atau penderita akan meminum obat yang telah diberikan dokter.

Selain itu guys, ada juga kemungkinan pemasangan ring yang kurang optimal karena masih ada masalah yang tidak terdeteksi sebelumnya. Apalagi apabila tindakan pemeriksaan hingga pemasangan ring tersebut tidak menggunakan ultrasound.

"Pemeriksaan dengan ultrasound ini sangat penting karena bisa mendeteksi yang tidak terlihat,” papar Dafsah.

Dafsah mengatakan, pemasangan ring yang optimal dibutuhkan konfirmasi dari alat pencitraan intravaskular. Alat intravaskular yang dimaksud adalah IVUS (IntraVascular Ultrasound), yang merupakan teknologi imaging dengan ultra sound untuk memberi gambaran di dalam pembuluh darah, termasuk plak dan kondisi pembuluh darah. 

“Informasi yang didapat dari hasil pencitraan ini akan memfasilitasi pemilihan metoda persiapan kelainan penyempitan pembuluh darah, agar dapat dipasang ring secara optimal. Optimal berarti berkurangnya risiko penyempitan dan komplikasi pada lokasi pemasangan ring tersebut,” jelasnya.

Pada kelainan jantung koroner yang sudah lanjut, berat atau kompleks, penyempitan pembuluh darah jantung sudah mengalami pengapuran atau kalsifikasi. Apabila hal ini terjadi, maka diperlukan terapi tambahan agar pemasangan ring mencapai hasil optimal berdasarkan konfirmasi IVUS. 

Nah, teknologi-teknologi yang ada di Heartology memfasilitasi para dokter untuk menentukan keparahan penyakit dan strategi pengobatan tatalaksana terbaik untuk pasien. Strategi tatalaksana pengobatan meliputi indikasi perlu atau tidaknya pemasangan ring serta pemilihan strategi untuk mempersiapkan lesi (plak) menyempit sebelum dilakukan pemasangan ring. 

Akurasi diagnosis dan penggunaan terapi tambahan dalam pemasangan ring merupakan kunci keberhasilan dan keamanan.

"Pemasangan ring yang optimal akan memberikan manfaat jangka panjang untuk meminimalisir terjadinya penyempitan ulang (restenosis), mengurangi rasa nyeri jantung dan memperbaiki kualitas hidup," tutup Dafsah. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait