URstyle

Serba-serbi Baju Paksian, Pakaian Adat Babel yang Dipakai Presiden Jokowi

Priscilla Waworuntu, Selasa, 16 Agustus 2022 13.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Serba-serbi Baju Paksian, Pakaian Adat Babel yang Dipakai Presiden Jokowi
Image: Penampakan baju paksian modifikasi yang dikenakan Presiden Jokowi. (Setkab)

Jakarta- Presiden Joko Widodo memakai pakaian adat Paksian asal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Pakaian adat Paksian yang digunakan Presiden itu berwarna dominan hijau dengan motif ‘pucuk rebung’. Motif tersebut melambangkan kerukunan, sementara warna hijau dipilih karena mengandung filosofi kesejukan, harapan, dan pertumbuhan. 

Pakaian Khas Pernikahan

Baju Paksian sendiri adalah busana khas dari kota Pangkalpinang. Umumnya, masyarakat di sana mengenakan baju itu untuk acara pernikahan dengan warna dominan merah.

Pakaian untuk perempuan berbentuk baju kurung dari sutra atau kain beludru. Dulunya disebut sebagai baju Seting dan kain yang digunakan disebut kain Cual. Bagian mahkotanya disebut Paksian. 

Sedangkan, untuk laki-laki mengenakan sorban yang dinamakan Sungkon. Pakaian ini telah mengalami banyak akulturasi budaya, seperti pengaruh budaya Cina dan Arab. 

Sejarah Baju Paksian

Seperti disinggung sebelumnya, baju Paksian ini mendapat pengaruh dari budaya Cina dan Arab. Hal ini mengingat Pangkalpinang merupakan daerah perdagangan sehingga banyak pedagang yang singgah, termasuk dari kedua negara tersebut. 

Konon, suatu hari ada pedagang dari Arab yang jatuh cinta dengan seorang gadis asal Cina. Hingga kemudian keduanya sepakat untuk menggelar pernikahan. 

Pada pesta pernikahan itu, dua mempelai yang berasal dari dua bangsa yang berbeda sepakat untuk mengenakan pakaian sesuai adat masing-masing. Perpaduan dua pakaian inilah yang diyakini menjadi cikal bakal baju Paksian. 

Lambat laun, perpaduan busana yang dikenakan itu kian tersohor. Banyak pengantin yang mengenakan pakaian dengan meniru perpaduan tersebut. 

Seiring berjalannya waktu, pakaian perpaduan itu kian ’disempurnakan’ dengan corak lokal hingga menjadi baju adat Bangka Belitung yang dikenal dengan nama Paksian saat ini. 

Aksesoris yang Digunakan

Dalam mengenakan baju Paksian, baik laki-laki maupun perempuan juga biasa menggunakan beragam aksesoris atau perhiasan sebagai pelengkap. 

Biasanya, perhiasan yang dipakai pengantin perempuan dalam mengenakan paksian adalah satu untai kalung stakel, satu pasang anting-anting, satu pasang pending untuk pinggang.

Sementara itu, perhiasan untuk pengantin laki-laki mengenakan satu pending untuk pinggang. Alas kaki dengan menggunakan slop berwarna merah dan memakai kaos kaki.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait