URnews

Sertifikat Vaksin Jokowi Beredar di Medsos, Menkominfo: Tanya Kemenkes

Afid Ahman, Jumat, 3 September 2021 13.17 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sertifikat Vaksin Jokowi Beredar di Medsos, Menkominfo: Tanya Kemenkes
Image: Tampilan aplikasi PeduliLindungi. (Afid/Urbanasia)

Jakarta - Media sosial tengah diramaikan dengan beredarnya sertifikat vaksin Presiden Jokowi yang konon di-download dari PeduliLindungi. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate telah menanggapi hal tersebut.

Dia memastikan data pengguna di PeduliLindung saat ini aman. Terkait sertifikat vaksin COVID-19 Jokowi viral di medsos, Johnny menyarankan untuk menanyakan langsung pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Data PeduliLindungi yang saat ini berada di cloud Kominfo baru dimigrasi ke DC Kominfo dan statusnya aman. Data yang ditanyakan di atas adalah pada saat awal sebelum migrasi ke Kominfo dan kebijakannya berada di Kemenkes," terang Menkominfo.

“Agar akurat dan tidak membingungkan masyarakat, lebih baik langsung ditanyakan ke Kemenkes,” tegasnya.

Dalam sertifikat COVID-19 yang diberedar di medsos memuat nama Jokowi beserta NIK. Selain itu, ada juga tanggal lahir Jokowi dan barcode.

Dalam surat keterangan vaksinasi COVID-19 itu menyatakan bahwa Jokowi telah divaksinasi untuk dosis kedua pada 27 Januari 2021. 

Di bagian bawah sertifikat tersebut, ada logo KPC-PEN, Kementerian Kominfo, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian BUMN. Tak hanya itu, tersebar juga nomor HP ajudan Presiden.

Pengamat media sosial dan pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi mengatakan sertifikat vaksin milik Presiden Jokowi yang beredar di Twitter adalah asli dan bukan editan.

“Menurut saya ini asli, karena memang bisa. Aplikasi PeduliLindungi memungkinkan orang bisa minta tolong siapapun download," ujar Fahmi.

Jadi siapapun yang sudah login di aplikasi PeduliLindungi bisa cek sertifikat siapapun selama tahu NIK, Nama, dan tanggal lahir.

“Jadi, ini adalah "fitur". Tapi tidak tahu apakah memang semudah itu orang boleh download sertifikat orang lain,” ujar Fahmi di akun Twitternyya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait