URnews

Setelah 1 Tahun Diam, Korban Pemerkosaan Akhirnya Buka Suara

Anita F. Nasution, Minggu, 9 Agustus 2020 11.08 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Setelah 1 Tahun Diam, Korban Pemerkosaan Akhirnya Buka Suara
Image: Pixabay

Jakarta - Setelah 1 tahun berdiam memendam trauma akibat mengalami kekerasan dan pelecehan seksual, Amy Fitria akhirnya memberanikan diri membuka kasus ini di hadapan publik. Melalui akun Instagramnya, @amyfitria.s, Amy mengunggah foto sosok pelaku yang tertangkap kamera CCTV.

Lewat unggahan tersebut, Amy menuliskan bahwa dirinya memutuskan untuk mengekspos pelaku serta kronologi pemerkosaan tersebut, karena polisi belum bisa bertindak apa-apa, lantaran kurangnya bukti untuk menjebloskan pelaku ke dalam penjara. 

"Saya tidak akan melakukan ini seandainya polisi sudah mengambil tindakan. Tetapi di mata hukum, saya tidak memiliki cukup bukti untuk memasukkan orang ini ke penjara, sehingga yang bisa saya lakukan hanyalah mengeksposnya," tulisnya. 

Lewat unggahan yang menampilkan wajah pelaku yang terekam CCTV, Amy menceritakan kronologi pemerkosaan tersebut. 

Peristiwa naas tersebut terjadi pada 13 Agustus tahun lalu, di mana Amy merasa dibangunkan oleh seseorang di kamarnya, sekitar pukul 09.30 pagi. Saat itu, ibunya sudah pergi bekerja. Dengan masih setengah sadar, Amy melihat sosok kurus tinggi berjalan meninggalkan kamarnya. Ia pun lalu mengikuti sosok yang dia kira saudaranya itu. Namun, saat melihat wajah orang tersebut, Amy tersentak kaget karena tidak mengenal orang tersebut.

1596945745-pelaku-pelecehan-seksual.jpgSumber: Pelaku pelecehan seksual terekam kamera/[email protected]

Sayangnya, sebelum sempat melakukan apapun, korban mengaku telah dipukuli beberapa kali dengan besi, hingga kepalanya mengeluarkan darah dan hampir pingsan. 

Korban pun sempat melihat pelaku memegang sebuah pisau. Ia pun memohon kepada pelaku agar tidak membunuhnya. Pelaku menyuruh Amy tetap diam sembari melanjutkan aksi bejatnya, menyerang korban secara seksual. 

Amy mengaku tidak dapat melakukan perlawanan apapun karena merasa lemah akibat banyaknya darah yang terus keluar dari kepalanya. 

Setelah selesai melakukan aksinya, pelaku meninggalkan rumah sambil mengancam Amy untuk tetap berada di dalam rumah. Amy pun langsung mencari ponselnya, namun tidak berhasil menemukannya. Amy akhirnya memutuskan untuk bersembunyi di kamar mandi, sampai ia merasa yakin bahwa pelaku sudah pergi dari rumah. 

Setelah itu, Amy berlari keluar rumah untuk meminta tolong kepada tetangga untuk diantarkan ke rumah sakit. Masih di hari yang sama, Amy pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi. 

Di hari itu juga, ternyata pelaku sempat kembali meneror Amy dengan meninggalkan pesan di media sosialnya. Awalnya, pelaku meminta maaf atas perbuatannya. Pelaku mengatakan bahwa dirinya tidak bermaksud untuk memukul kepalanya, dan melakukan itu karena panik saja. Pelaku juga mengatakan bahwa ia telah membuang ponsel Amy.

Meski terkesan menyesal dengan mengatakan minta maaf beberapa kali, pelaku kemudian mengancam Amy kembali dengan dalih bahwa ia telah ‘membiarkan Amy hidup’. Selayaknyalah Amy berterima kasih karena itu.

“Trus lu mau ngapain? Inget ya, lu udah gw biarin hidup. Makasih lah dikit,” tulis pelaku melalui pesan singkatnya.

Lebih lanjut Amy membuka blak-blakan jati diri si pelaku yang bernama Raffi Idzamallah, yang juga dikenal dengan nama Gondes. Amy mengatakan bahwa pelaku tinggal di kawasan perkampungan di belakang Permata Bintaro sektor 9, dan gemar bermain skateboard.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait