URtainment

Simon Leviev 'The Tinder Swindler' Teken Kontrak untuk Berkarier di Hollywood

Naura Aufani Zalfa, Sabtu, 19 Februari 2022 13.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Simon Leviev 'The Tinder Swindler' Teken Kontrak untuk Berkarier di Hollywood
Image: Simon Leviev/IMDb

Jakarta - Film dokumenter ‘The Tinder Swindler’ saat ini menjadi salah satu judul yang paling banyak ditonton di Netflix. 

Film ini menceritakan seorang pria bernama Simon Leviev, yang lahir dengan nama Shimon Hayut. Dia mengaku sebagai pebisnis berlian kaya raya untuk merayu wanita di Tinder dan kemudian menipu mereka.

Dalam film itu tidak dikatakan berapa banyak orang yang diduga sudah ditipu Leviev. Namun diperkirakan, Leviev sudah meraup lebih dari US$10 juta atau sekitar Rp144 Miliar.

Sejak saat itu, Leviev telah diblokir dari aplikasi kencan online tersebut dan dia mengumumkan melalui Instagram Story pribadinya bahwa dia sedang mempersiapkan cerita versinya sendiri.

Melansir ET Canada, akun instagram Leviev kini sudah dihapus, namun dia baru saja menandatangani kontrak dengan seorang talent manager, Gina Rodriguez dari Gitoni Inc., dengan harapan mengejar karir di industri hiburan. 

Kabarnya, dia sedang mencari pekerjaan potensial seperti mengisi podcast, menjadi pembawa acara kencan, dan/atau menulis buku.

“Saya tertarik dengan cerita Netflix. Saya melihat salesman terhebat di dunia,” ujar Gina Rodriguez kepada ET, dikutip Urbanasia pada Sabtu (19/2/2022).

“Hal itu meninggalkan saya dengan banyak pertanyaan yang belum terjawab dan sangat bias. Saya percaya ada dua sisi untuk setiap cerita dan setiap orang harus memiliki kesempatan untuk menceritakan sisi cerita mereka.” tambah Gina Rodriguez manajer Simon Leviev.

Tinder Swindler bercerita dari sudut pandang tiga wanita Cecilie Fjellhoy, Pernilla Sjoholm dan Ayleen Charlotte yang ditipu oleh Leviev saat mereka mengungkap identitas aslinya dengan bantuan jurnalis surat kabar Norwegia VG. 

Film dokumenter tersebut menunjukkan bagaimana Leviev secara emosional memanipulasi wanita untuk memberikan bantuan keuangan untuk gaya hidupnya yang mewah sampai dia menipu korban berikutnya.

Menanggapi hal itu, Cecilie Fjellhoy, salah satu korban penipuan mengatakan setelah ditipu oleh Leviev, bertahun-tahun kemudian dia bangkrut di Inggris dan masih berjuang dengan krediturnya di Norwegia.

“Saya menghancurkan hidup saya di dua negara,” katanya. 

“Jadi, ketika orang mengatakan dan menginginkan saya untuk bertanggung jawab atas tindakan saya, saya merasa telah melakukan itu.” tambahnya menegaskan.

Sementara itu, Leviev membantah keterkaitannya dalam tayangan tersebut dan mengklaim bahwa Netflix telah salah mengartikannya. Ia ingin membersihkan namanya melalui acara dan buku barunya nanti.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait