URstyle

Skrining Online #Periksa, Upaya Kurangi Angka Kematian Kanker Usus Besar 

Griska Laras, Rabu, 30 November 2022 18.27 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Skrining Online #Periksa, Upaya Kurangi Angka Kematian Kanker Usus Besar 
Image: Ilustrasi gejala penyakit kanker usus / Buoy Health

Jakarta – Kanker usus besar (kolorektal) merupakan salah satu jenis kanker paling banyak dialami orang Indonesia. Berdasarkan data Globocan 2020, kanker ini menempati urutan tertinggi keempat dengan jumlah kasus lebih dari 34 ribu. 

Banyaknya jumlah kasus juga diikuti dengan angka kematian yang tinggi. Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia dr Aru Sudoyo menjelaskan tingginya kasus kanker usus besar di Indonesia disebabkan karena gaya hidup tidak sehat. 

“Faktor risiko paling banyak dari gaya hidup. Sedentary life atau kurang gerak hingga pola makan yang tinggi lemak dan minim serat. Konsumsi alkohol, jeroan, dan daging merah berlebihan juga menjadi pemicu penyakit ini,” kata dr Aru dalam webinar ‘Waspada Kanker Usus: Pahami Resikonya dengan #Periksa’, Rabu (30/11/2022).  

Selain faktor gaya hidup, informasi tentang penyebab dan gejala kanker kolorektal juga masih minim sehingga deteksi dini kanker rendah. 

“Kejadian kanker kolorektal terus meningkat. Kebanyakan pasien datang ke dokter saat sudah stadium lanjut. Proses terkena usus besar bisa 5 - 20 tahun karena itu pemeriksaan kanker kolorektal harus diperiksa secara dini. Maka dari itu penting untuk melakukan skrining atau deteksi dini kanker usus besar,” terang dr Aru. 

Nah untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap faktor risiko kanker kolorektal, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bekerja sama dengan Merck dalam memperkenalkan  kampanye #PERIKSA (Peduli Risiko Kanker Kolorektal Sejak Awal). 

Kampanye tersebut mengajak masyarakat agar lebih peduli dalam mengenali tanda atau gejala awal yang berkaitan dengan risiko kanker kolorektal dengan melakukan deteksi dini secara daring. 

Melalui kuesioner Risiko Kanker Usus Besar, seseorang bisa mengetahui apakah gaya hidup yang dijalankan bisa menyebabkan kanker usus besar. Oleh karena itu, dr Aru mengimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan kanker sedini mungkin dengan berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol. 

“Makan banyak sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Olahraga secara teratur dan kendalikan berat badan. Selain itu penting melakukan skrining untuk deteksi dini kanker kolorektal. Kanker dapat disembuhkan jika dideteksi dan dirawat pada stadium awal,” tutup dr Aru. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait