URnews

Soal Ancaman Perang Nuklir dari Putin, Presiden Ukraina: Hanya Gertakan

Rizqi Rajendra, Kamis, 10 Maret 2022 12.04 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Soal Ancaman Perang Nuklir dari Putin, Presiden Ukraina: Hanya Gertakan
Image: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (mil.gov.ua)

Jakarta - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky merespons ancaman penggunaan senjata nuklir yang sebelumnya diumumkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Zelensky menyebut ancaman penggunaan senjata nuklir dari Rusia hanya sebuah gertakan.

"Saya pikir ancaman perang nuklir adalah gertakan. Menjadi pembunuh adalah satu hal, bunuh diri adalah hal lain," kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan surat kabar populer Jerman Die Zeit, seperti dikutip dari Politiko, Kamis (10/3/22).

Sebelumnya, pada 27 Februari lalu, Putin mengatakan dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan pejabat tinggi pertahanan Rusia bahwa ia telah memerintahkan pasukan pertahanan negaranya, yang meluputi senjata nuklir, ke status siaga tertinggi mereka.

Menurut Zelensky, ancaman penggunaan senjata nuklir tersebut justru menunjukkan sisi kelemahan dari Putin. Karena pada akhirnya, penggunaan senjata nuklir akan merugikan kedua belah pihak, bukan hanya yang menggunakannya.

"Anda hanya mengancam untuk menggunakan senjata nuklir ketika tidak ada yang berhasil," ujar Zelensky.

"Setiap penggunaan senjata nuklir berarti mengakhiri semua pihak, bukan hanya orang yang menggunakannya," tegasnya.

Perlu diketahui, senjata nuklir besar memiliki kekuatan untuk memusnahkan seluruh kota. Saat diledakkan, bom nuklir menghasilkan kilatan cahaya dan bola api besar yang dapat membuat semua yang terkena di dalamnya hancur jadi debu.

Kekuatan ledakan nuklir membuat semua benda di sekitarnya, termasuk tanah dan air melenting ke atas menciptakan awan jamur raksasa dengan radiasi yang berbahaya.

Bahan radioaktif dalam nuklir sangat berbahaya bagi kesehatan. Orang yang terpapar radiasi nuklir akan mengalami kulit terbakar, keracunan, kanker kulit, hingga risiko kematian.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait