URnews

Joe Biden Larang Impor Minyak dari Rusia, Harga Bensin Diprediksi Naik

Rizqi Rajendra, Rabu, 9 Maret 2022 15.06 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Joe Biden Larang Impor Minyak dari Rusia, Harga Bensin Diprediksi Naik
Image: Presiden AS Joe Biden (Dok. The White House)

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak Rusia dan sumber energi lainnya. Keputusan tersebut bagian dari sanksi atas invasi ke Ukraina.

Dalam membuat keputusan itu, Joe Biden telah bekerja sama dengan sekutu di Eropa dalam rangka mengisolasi perekonomian Rusia. Sehingga, AS dan sekutunya akan memboikot pembelian minyak dari Rusia.

"Kami melarang semua impor energi minyak dan gas Rusia. Itu berarti minyak Rusia tidak akan lagi dapat diterima di pelabuhan AS dan rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya kepada mesin perang (Presiden Rusia Vladimir) Putin," kata Biden seperti dikutip Reuters, Rabu, (9/3/2022).

Dampak dari diboikotnya minyak Rusia oleh AS tersebut, harga minyak dunia melonjak drastis lebih dari 30 persen sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Berdasarkan laporan Reuters, minyak mentah berjangka jenis Brent naik 3,9 persen jadi 127,98 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah berjangka AS naik 3,6 persen jadi 123,70 dolar AS per barel.

Perlu diketahui, Rusia mengirimkan 7 hingga 8 juta barel per hari minyak mentah dan bahan bakar lainnya ke pasar global.

Adapun pada tahun 2021, AS mengimpor rata-rata lebih dari 20,4 juta barel minyak mentah dan produk olahan per bulan dari Rusia. Selain itu, AS juga mengimpor sejumlah kecil batu bara dari Rusia.

Joe Biden memprediksi harga bahan bensin akan naik, terutama bagi warga AS akibat adanya perang Rusia-Ukraina. Tetapi ia juga berjanji untuk meminimalkan dampak pada rakyat AS.

Presiden AS itu juga sekaligus memperingatkan kepada seluruh perusahaan minyak dan gas di AS agar tidak memanfaatkan situasi untuk terlibat dalam pencatutan atau penipuan harga.

Menyusul AS, Inggris juga akan melarang pembelian minyak dari Rusia secara bertahap yakni pada akhir tahun 2022 mendatang.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait