Sosok Hasan Minhaj, Sarjana Politik yang Pilih Jadi Komedian
Jakarta - Hasan Minhaj adalah sosok komedian Amerika yang kerap mengkritik topik-topik serius dengan balutan humor. Yang paling diingat adalah pada tahun 2017 lalu, Amerika dibuat ramai oleh ledekan Hasan Minhaj kepada Presiden Trump dan jajarannya di acara White House Correspondent's Dinner.
Cowok kelahiran September 1985 ini menyampaikan kritiknya mengenai berbagai kebijakan Trump yang dinilai tidak ramah terhadap kaum imigran dan minoritas. Lantas siapa sebenarnya Hasan Minhaj?
Mengutip dari berbagai sumber, Hasan Minhaj adalah seorang Muslim Amerika keturunan India yang terkenal sebagai komedian dan kontributor media.
Hasan pertama kali dikenal saat menjadi koresponden di acara televisi Tonight Show with John Oliver. Hasan juga termasuk dalam daftar 25 Influential American Muslim versi CNN dan 100 Orang Paling Berpengaruh versi majalah TIME pada tahun 2019.
Dalam tulisan atau penampilan komedi tunggalnya, Hasan Minhaj kerap kali membawa narasi keislaman dan masalah-masalah yang dialami komunitas muslim di Amerika.
Pada tahun 2007, Hasan menyelesaikan studinya dengan gelar master dalam Ilmu Politik di University of California. Namun siapa sangka jika ia memilih berkarier di dunia entertaint.
Hasan Minhaj pertama kali melakukan perjalanan ke San Francisco dalam rangka penampilan pertamanya sebagai komedian. Pada tahun 2008, ia memenangkan kompetisi 'Best Comic Standing' Wild 94.4, yang membuka pintu karier bagi komedian Amerika lain seperti Katt Williams, Pablo Francisco, dan Gabriel Iglesias.
Hasan bekerja paruh waktu untuk situs Ning yang membantunya menulis komedi. Pada tahun 2009, Minhaj tampil di NBC's Stand-up for Diversity sebagai finalis pertama.
Pertunjukan komedi stand-up pertama Minhaj 'Homecoming King' juga masuk dalam daftar kontribusi yang telah ia buat sebagai aktor di industri ini.
Minhaj terpilih sebagai pembicara utama untuk Makan Malam 'Koresponden Gedung Putih' 2017. Karya webnya 'The Truth with Hasan Minhaj' telah menerima perhatian khusus dalam publikasi yang tak terhitung jumlahnya termasuk 'The New York Times, 'Gawker', dan 'The Huffington Post'.
Dia kemudian mengubah pertunjukan itu menjadi stand-up spesial pertamanya, yang ditayangkan perdana di Netflix pada 23 Mei 2017. Pada Maret 2018, Netflix mengumumkan bahwa Minhaj akan menjadi pembawa acara mingguannya sendiri di platform tersebut.
Karier Hasan makin moncer, ia kemudian memiliki program acara Patriot Act. Dalam acara ini Hasan Minhaj telah menangani topik yang banyak orang hindari: perusahaan yang melanggar etika bisnis, obsesi milenial dengan merek streetwear Supreme, kebrutalan polisi, dan Islamofobia.
Dia bahkan berhasil memiliki episode tentang pembunuhan Jamal Khashoggi, yang akhirnya dilarang oleh Netflix di Arab Saudi. Di acara itu, ia memadukan pengalaman pribadi, data, pelaporan, dan humor untuk menelusuri isu-isu tertentu.
Pada 2019, Patriot Act kembali dengan musim terakhir dan episode pembukaan adalah masalah penting bagi kita semua: Kesehatan mental.
Penting bagi Hasan untuk membuat episode ini karena ini adalah epidemi (ia memulai tayangannya dengan beberapa statistik mencekam: 1 dari 5 orang Amerika mengalami beberapa bentuk penyakit mental setiap tahun, tingkat depresi remaja naik 60%, tingkat bunuh diri secara keseluruhan meningkat), tetapi juga karena pengalaman pribadinya menghadapi kecemasan dan depresi.
Episode tersebut berfokus pada bagaimana cakupan asuransi kesehatan yang tidak mencukupi untuk kebutuhan terkait kesehatan mental.
Pada tahun 2019, Minhaj terdaftar di antara 100 Orang Paling Berpengaruh di dunia TIME, memenangkan Peabody Award untuk acara TV-nya, Patriot Act.
Sementara itu terkait kehidupan pribadinya, pada Januari 2015, Hasan menikah dengan Beena Patel, yang ditemuinya di bangku kuliah. Hasan Minhaj dan istrinya adalah orang Amerika keturunan India. Mereka memiliki dua anak, seorang putri, dan seorang putra.