Pengadilan Argentina Adili 8 Profesional Medis Terkait Kematian Maradona

Jakarta - Pengadilan Banding Argentina menyampaikan bahwa ada delapan orang profesional medis akan diadili atas kematian Diego Maradona.

Melansir AFP, Rabu (19/4/2023), 8 profesional medis itu termasuk ahli bedah saraf Leopoldo Luque dan psikiater Cosachov. Mereka telah mengajukan banding atas keputusan yang dikeluarkan pada 2022 silam tersebut. 

Mereka akan disidang atas tuduhan pembunuhan dengan kemungkinan memperburuk keadaan saat Maradona menjalani pemulihan dari operasi otak karena pembekuan darah.

Delapan terdakwa tersebut pun mengajukan banding ke pengadilan di San Isidro, barat laut Buenos Aires karena merasa keberatan dituduh melakukan pembunuhan tidak sengaja.

Adapun tuduhan awal pembunuhan adalah dengan modus ‘dolus eventualis’. Kondisi tersebut membuat seseorang harus bertanggung jawab atas kelalaian, sementara ia mengetahui bahwa perbuatan yang dilakukan dapat menyebabkan kematian.

Para jaksa menilai delapan terdakwa tersebut telah ceroboh dan kurang memadai dalam menangani pasien selama menjalani perawatan di rumah sakit.

Selain itu, sebuah panel yang terdiri dari 20 pakar kesehatan yang dibentuk oleh Jaksa penuntut umum Argentina menyampaikan bahwa pada tahun 2021, Maradona memiliki peluang bertahan hidup yang lebih baik dengan perawatan yang memadai di fasilitas medis yang sesuai.

Sejauh ini, belum ada penetapan tanggal kapan persidangan kepada delapan terdakwa ini dilakukan.

Diketahui Maradona meninggal dunia pada November 2020 di usia ke-60 tahun saat menjalani masa pemulihan setelah menjalani operasi karena adanya pembekuan darah dan setelah beberapa waktu berusaha melawan kecanduan alkohol dan kokain.

Maradona ditemukan tewas di sebuah rumah sewaan yang terletak di lingkungan eksklusif Buenos Aires, tempat tersebut merupakan tempat istirahat setelah dirinya keluar dari rumah sakit.