URtech

Start Up Indonesia Ini Kembangkan Solusi Basis AI Seperti di Drakor 'Start Up'

Kintan Lestari, Jumat, 11 Desember 2020 18.46 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Start Up Indonesia Ini Kembangkan Solusi Basis AI Seperti di Drakor 'Start Up'
Image: Dok. Alfabeta

Jakarta - Urbanreaders, siapa nih yang kena demam drakor 'Start Up'? Kali ini Urbanasia mau ngasih tahu soal Start Up nih, tapi bukan yang drakor ya.

Urbanasia mau membahas start up Indonesia yang juga bergerak di bidang pengembangan teknologi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence) seperti perusahaan Samsan Tech. Namanya adalah PT. Alfabeta Solusi Nusantara atau Alfabeta.

Alfabeta adalah perusahaan rintisan asal Indonesia yang fokus pada penyediaan solusi berbasis kecerdasan buatan dengan teknologi Computer Vision atau yang sering juga disebut sebagai image processing. 

Perusahaan ini didirikan oleh tiga orang sekawan, yaitu Dimas Setyo Utomo, Yuri Ardila, dan Farizan Firdaus pada tahun 2018.

Alfabeta saat ini telah mengembangkan beberapa solusi end-to-end dengan mengkombinasikan beberapa fitur dalam teknologi Computer Vision, di antaranya face recognition, object detection, optical character recognition (OCR), dan lain-lain, yang mana bisa diimplementasikan di berbagai sektor industri.

Meskipun masih berstatus perusahaan rintisan, kapabilitas Alfabeta telah diakui secara global.

Perusahaan ini telah tergabung sebagai mitra resmi Intel® Corp yang pertama di Indonesia. Alfabeta juga menerima bantuan pendanaan untuk pengembangan salah satu solusi di bidang kesehatan untuk mendeteksi penyakit pada paru-paru (termasuk COVID-19) dengan menganalisis hasil pencitraan sinar X.

Alfabeta juga berhasil mengembangkan unmanned security system seperti halnya InJae Company.

Sistem ini bekerja dengan mendeteksi perilaku mencurigakan, kemudian mengirimkan notifikasi secara real-time kepada petugas keamanan untuk ditindaklanjuti.

Jadi seperti katanya Won In Jae pas presentasi di SandBox Demo Day, dengan sistem ini kamera CCTV tidak lagi hanya berperan sebagai alat bukti, tetapi juga sebagai alat preventif untuk mencegah tindakan kriminal. 

Saat ini, Alfabeta baru saja menyelesaikan fase percobaan (Proof of Concept) dengan salah satu pengelola mesin ATM di Indonesia untuk mengimplementasikan sistem ini pada ruangan-ruangan ATM yang mereka kelola.

Karena 'Start Up' pada dasarnya adalah drama, tentu kita jadi berpikir apakah teknologi yang ditampilkan bisa dikembangkan di kehidupan nyata?

Chief Technology Officer (CTO) Alfabeta Yuri Ardila menjawab hal tersebut sangat mungkin untuk dilakukan. 

“Pada dasarnya, YeongSil adalah sebuah sistem virtual assistant speaker berbasis teknologi NLP (Natural Language Processing) yang diprogram untuk mempelajari pola dan tata bahasa manusia, dan meresponnya. Saat ini, di Jepang sudah ada sistem virtual assistant serupa bernama Gatebox yang bahkan sudah dilengkapi dengan animasi hologram. Sedangkan NoonGil bekerja dengan mengkombinasikan teknologi Computer Vision untuk mengenali & membaca objek dan tulisan melalui kamera smartphone-nya, dan teknologi NLP untuk menyebutkan nama objek dan membacakan tulisan dengan suara. Secara teknis, ini juga sangat mungkin untuk dikembangkan dengan memanfaatkan algoritma machine learning dan image processing,” ujar Yuri.

Lalu bisakah Alfabeta bisa mengembangkan autonomous driving system seperti yang dilakukan oleh CheongMyeong di episode terakhir' Start Up'? 

Chief Executive Officer (CEO) Dimas Setyo Utomo menyatakan pihaknya akan mempertimbangkan hal tersebut.

“Pengembangan sistem autonomous driving membutuhkan biaya dan sumber daya yang tidak sedikit, saat ini kami mungkin belum sanggup. Namun kami tidak menutup kemungkinan untuk melakukannya apabila ada pihak yang ingin bermitra dengan kami, terlebih mengingat pengalaman CTO kami Yuri, yang pernah terlibat dalam proyek serupa dengan perusahaan mobil yang terkemuka di dunia sewaktu masih bekerja di Jepang,” tambah Dimas.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait