URnews

Status Gunung Semeru Naik Jadi Level 3, Ini Imbauan Badan Geologi

Shelly Lisdya, Jumat, 17 Desember 2021 18.08 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Status Gunung Semeru Naik Jadi Level 3, Ini Imbauan Badan Geologi
Image: Salah satu rumah warga yang terdampak erupsi Semeru. (Dok. Humas Pemprov Jatim)

Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) sejak 16 Desember 2021 pukul 23.00 WIB. 

"Mengingat kegiatan Gunung Api Semeru masih tinggi dan telah terjadi peningkatan jarak luncur awan panas guguran serta aliran lava maka Badan Geologi menyatakan Tingkat Aktivitas Gunung Api Semeru dinaikan dari level WASPADA (Level II) menjadi SIAGA (Level III) terhitung mulai tanggal 16 Desember 2021 pukul 23:00 WIB," ujar Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, dikutip Urbanasia, Jumat (17/12/2021).

Untuk itu, Badan Geologi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer (km) dari puncak. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

"Selain itu, masyarakat juga tidak boleh memasuki dan tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," tambah Eko.

Sebelumnya, pada Kamis (16/12/2021), telah terjadi luncuran awan panas pada pukul 09.01 WIB sejauh 4,5 kilometer dari puncak. Kejadian awan panas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 912 detik. Kemudian, terjadi luncuran awan panas pada pukul 09:30 WIB. 

Kejadian awan panas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 17 mm dan durasi 395 detik, namun secara visual tidak teramati karena Gunung Api Semeru tertutup kabut. Sore harinya, terjadi luncuran awan panas pada pukul 15:42 WIB sejauh 4,5 km dari puncak. Kejadian awan panas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 400 detik.

"Selain itu, dari pengamatan kegempaan, teramati kegempaan didominasi oleh gempa Letusan, Hembusan, dan Guguran dengan jumlah gempa Guguran meningkat dalam tiga hari terakhir sebanyak 15-73 kejadian per hari dari rata-rata 8 kejadian per hari sejak tanggal 1 Desember 2021. Gempa Vulkanik Dalam dan Tremor Harmonik terjadi dalam jumlah yang tidak signifikan," jelas Eko.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait