URguide

Stop Cyberbullying! Dampaknya Lebih Ngeri dari Penindasan Fisik

Alfian Muntahanatul Ulya, Senin, 26 September 2022 16.36 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Stop Cyberbullying! Dampaknya Lebih Ngeri dari Penindasan Fisik
Image: PEXELS

Jakarta - Kita semua tahu bahwa cyberbullying memiliki dampak yang nggak main-main pada kesehatan mental seseorang, terutama di kalangan anak-anak. Bahkan dampaknya lebih kuat daripada perundungan secara fisik di dunia nyata.

Sebuah tim dari Rumah Sakit Anak Philadelphia (CHOP) mengatakan, korban cyberbullying yang usianya masih awal masa remaja lebih rentan untuk memikirkan upaya bunuh diri, jauh melampaui bullying secara langsung.

Tim peneliti mendefinisikan cyberbullying sebagai teks berbahaya atau teks grup, atau posting media sosial di platform seperti Instagram atau Snapchat.

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data yang dikumpulkan antara Juli 2018 dan Januari 2021 dari studi Perkembangan Kognitif Otak Remaja (Studi ABCD).

Menggunakan sampel beragam lebih dari 10.414 anak-anak Amerika antara usia 10 dan 13 tahun, hasil yang diperoleh sangat mengejutkan. 

Dari total anak yang ada dalam penelitian ini, sebanyak 7,6 persen menjawab bahwa mereka pernah berpikiran atau mencoba tindakan bunuh diri. Sementara 8,9 persen lainnya dilaporkan menjadi target cyberbullying.

Temuan dari penelitian ini juga melaporkan menjadi target cyberbullying ada hubungannya dengan kemungkinan bunuh diri, sedangkan menjadi pelaku cyberbullying tidak.

Penulis senior Ran Barzilay di Lifespan Brain Institute (LiBI) menambahkan, para anak menuju remaja menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial daripada sebelumnya. Sehingga mereka rentan menjadi sasaran empuk cyberbullying.

Untuk itu Barzilay menyarankan agar pendidik dan orang tua bekerja sama untuk mewaspadai stres akibat bullying yang substansial di dunia maya pada anak-anak dan remaja.

*Urbanreaders, apabila saat ini kamu mengalami depresi atau keinginan bunuh diri, jangan putus asa. Depresi dan gangguan kejiwaan dapat pulih dengan bantuan profesional kesehatan mental. Jangan ragu untuk menghubungi layanan profesional demi kesehatan mental yang lebih baik.*

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait