URnews

Strategi Hadapi Tech Winter dan Prediksi Ekosistem Fintech 2023

William Ciputra, Rabu, 14 Desember 2022 14.46 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Strategi Hadapi Tech Winter dan Prediksi Ekosistem Fintech 2023
Image: Sesi diskusi dalam Product Tech Connect by Ayoconnect. (Istimewa)

Jakarta - Fintech menjadi salah satu sektor yang paling berkembang seiring digitalisasi industri. Survei Fintech Global PWC menunjukkan pada tahun 2019 ada lebih dari 47% perusahaan jasa keuangan telah memasuki dunia fintech sebagai strategi masa depan mereka. 

Cepatnya pertumbuhan fintech juga dilihat dari perilaku konsumen yang mengandalkan layanan digital untuk mengakses informasi keuangan dan melakukan transaksi. 

Namun demikian, sektor fintech juga menjadi salah satu yang terancam seiring dengan ekonomi global yang goyah dalam beberapa waktu terakhir. Belum lagi industri teknologi yang saat ini memasuki masa tech winter. 

Tech winter adalah terminologi untuk menggambarkan kondisi banyak startup teknologi yang berguguran. Ini salah satunya bisa dilihat dengan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan startup akhir-akhir ini. 

Nah menurut CEO dan Founder Ayoconnect, Jakob Rost, Indonesia memiliki bekal yang memadai untuk menghadapi masa tech winter. 

Modal atau bekal itu, kata Rost, dari banyaknya jumlah pengguna smartphone di Indonesia yang saat ini mencapai 179 juta orang, dan diperkirakan bakal meningkat menjadi 239 juta pada tahun 2026. 

Rost menerangkan, masifnya penggunaan smartphone ini membuat potensi sinergi antar pemerintah, asosiasi, dan pelaku bisnis kian mudah, sehingga mendorong kemajuan digitalisasi. 

Masih kata Rost, besarnya angka penetrasi pengguna internet dan smartphone ini merupakan peluang untuk membuka lebar pintu optimalisasi berbagai sektor di tengah masa tech winter. 

“Kolaborasi yang optimal tidak hanya mampu mempercepat inklusi keuangan, tapi juga dapat menjanjikan proses pemulihan ekonomi nasional yang stabil dan berkelanjutan,” kata dia dalam siaran pers yang dikutip Urbanasia, Rabu (14/12/2022).

Dalam hal ini, Ayoconnect menggelar Product Tech Connect di AyoconnectLounge pada Kamis, 8 Desember 2022 lalu. 

Acara tersebut menyoroti tren, perkembangan, dan kasus penggunaan teknologi bersama para profesional di bidang produk, strategi, dan engineering. 

Bahasannya mencakup peluang open finance, keberadaan neo bank dan bank digital, tech winter, hingga maraknya inovasi pembayaran akhir-akhir ini. 

Adapun Product Tech Connect ini merupakan rangkaian acara Bulan Fintech Nasional besutan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) yang sudah berlangsung di Bali pada 11 November 2022 lalu. 

AVP of Synergy Ayoconnect, Achmad Syarifuddin menuturkan, kerja sama sinergis menjadi salah satu kunci untuk menghadapi tech winter. Selain itu, sinergi ini juga akan berpengaruh pada ekosistem fintech tahun 2023 mendatang. 

Menurut Achmad, Product Tech Connect ini menjadi komitmen Ayoconnect untuk menggemakan kolaborasi melalui diskusi antara fintech, banking, regulator, dan seluruh pemain di ekosistem finansial digital. 

“Ke depannya, Ayoconnect akan terus mendukung kolaborasi antar sektor, terutama dari sisi Open Finance. Banyak peluang yang bisa

dioptimalkan melalui pengembangan Open Banking dan Open Finance, yang dapat membantu ekosistem finansial digital kami bertahan melalui tech winter yang akan datang,” tandas Achmad. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait