Apa Jadinya Jika Sepatu Terbuat dari Emisi Karbon?
Jakarta - Sepatu terbuat dari bahan sampah daur ulang mungkin sudah familiar didengar, tapi bagaimana jadinya jika sebuah sepatu diciptakan dari emisi karbon? Apakah mustahil?
Aneh memang, tapi 'ON' sebuah perusahaan sepatu di Swiss berhasil menciptakan sepatu dari emisi karbon. Sepatu itu dinamai Cloud Prime, dan telah diperkenalkan ke dunia meskli belum resmi diluncurkan.
Dilansir dari gearjunkie, Jumat (23/9/2022), penemuan sepatu ini merupakan yang pertama di dunia. Selain menggunakan emisi karbon, sepatu ini juga dipadukan dengan busa EVA.
Emisi karbon terus meningkat selama beberapa tahun dan ikut bertanggung jawab atas pemanasan global, oleh karena itu perlu untuk menguranginya dalam skala global.
Walau begitu, ternyata emisi karbon juga bisa dibuat menjadi barang-barang yang digunakan dalam sehari-hari. Melihat masalah ini, 'ON' pun membuatnya menjadi sebuah kenyataan. Mereka mengubah emisi karbon menjadi sebuah sepatu lari.
Dalam mewujudkan sepatu ini, 'ON' bermitra dengan tiga perusahaan teknologi terkemuka yaitu LanzaTech, Borealis dan Technip Energies, untuk menangkap karbon monoksida yang dipancarkan oleh sumber industri.
Selanjutnya karbon monoksida itu difermentasi, lalu diubah menjadi etanol, dan kemudian didehidrasi untuk membuat etilen. Langkah terakhir adalah polimerisasi untuk membuat bahan akhir yaitu busa EVA (ethylene vinyl acetate), yang digunakan di midsole sepatu.
Bagian atas sepatu lari CloudPrime adalah tekstil berbasis poliester, juga terbuat dari emisi karbon, yang dimana mereka bekerja sama dengan perusahaan rintisan Prancis Fairbrics. Untuk sol luar, On bermitra dengan startup Novoloop untuk membuat TPU daur ulang kimia pertama dari sampah plastik.
“Memegang sepatu pertama yang terbuat dari emisi karbon di tangan saya adalah tonggak sejarah besar, tidak hanya untuk ON, tetapi untuk seluruh industri olahraga,” jelas Caspar Coppetti, salah satu pendiri dan wakil ketua eksekutif ON.
Sebenarnya ON bukanlah satu-satunya yang pernah memanfaatkan teknologi emisi karbon untuk dijadikan benda yang bisa digunakan sehari-hari.
Dulu pada 2021, startup Newlight Technologies yang berbasis di California memperkenalkan biomaterial karbon-negatif baru yang disebut AirCarbon, yang terbuat dari gas rumah kaca. Ini digunakan untuk membuat kacamata, tas, dan pinggiran smartphone dan laptop.