URstyle

Cina Deteksi Virus Langya, Kenali Penularan dan Gejalanya!

Griska Laras, Jumat, 12 Agustus 2022 14.51 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cina Deteksi Virus Langya, Kenali Penularan dan Gejalanya!
Image: Ilustrasi demam (Freepik)

Cina – Belum selesai wabah Covid-19 dan cacar monyet, kini kembali muncul ancaman virus baru bernama Langya Henipavirus (LayV). Ilmuwan mendeteksi virus tersebut di Provinsi Henan dan Shandong di Cina bagian timur. 

Dari laporan New England Journal of Medicine awal bulan ini, virus tersebut telah menginfeksi 35 orang dan jumlahnya diprediksi akan terus bertambah. Dijelaskan, orang-orang yang terpapar langya melakukan kontak dengan hewan sebelumnya. 

Lalu bagaimana penularan dan gejala infeksi virus langya? 

Virus langya merupakan penyakit zoonosis yang menular dari hewan ke manusia. Penularan terjadi lewat curut yang diyakini sebagai reservoir atau inang utama virus. 

Pasien yang terinfeksi langya virus mengalami gejala yang berbeda-beda, tapi terbilang ringan, seperti mual, sakit kepala, dan demam. Beberapa di antaranya juga mengeluhkan myalgia atau nyeri otot dan batuk. 

Sejauh ini, belum banyak informasi soal dampak virus terhadap manusia. Namun peneliti dari Duke-NUS Medical School Singapura, Wang Linfa, mengatakan kasus langya yang ditemukan di Cina tidak berakibat fatal. Maka dari itu dia meminta masyarakat global agar tidak khawatir. 

Kendati demikian, Wang Linfa meminta lembaga kesehatan setempat waspada dan terus memantau perkembangan virus. 

Kemunculan langya menambah panjang daftar virus penyakit zoonosis yang mewabah di dunia, setelah cacar monyet (orthopoxvirus), penyakit nipah dan penyakit virus hendra (henipavirus). 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan tiga dari empat penyakit menular baru yang muncul pada manusia berasal dari hewan. 

PBB sebelumnya telah memperingatkan dunia soal kemunculan penyakit zoonosis dengan meningkatnya eksploitasi satwa liar dan perubahan iklim.  

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait