Ditemukan dalam Mi Instan Cup, Apa Bahaya Etilen Oksida Bagi Tubuh?
Jakarta – Belum lama ini media sosial ramai membahas produk mie instan lokal yang ditolak masuk Taiwan. Produk mi tersebut dilarang beredar karena mengandung residu pestisida atau etilen oksida dalam jumlah yang cukup besar.
Etilen oksida sebenarnya banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Tapi bagi beberapa orang, etilen oksida masih begitu asing.
Melansir GeneCraft Labs, etilen oksida atau yang sering disingkat EtO adalah senyawa kimia yang umum digunakan sebagai bahan tambahan pestisida dan disinfektan.
EtO juga kerap dipakai dalam industri pangan. Di India dan Kanada, etilen oksida digunakan untuk membunuh bakteri dan jamur pada makanan. Sementara di Indonesia, bahan kimia berwujud gas ini banyak dipakai untuk mengawetkan dan mensterilisasi rempah-rempah.
Kandungan etilen oksida banyak ditemukan dalam produk rempah-rempah, sayuran, dan buah yang dikeringkan. Bahkan es krim, mie instan, dan selai.
Tapi kini beberapa negara sudah melarang penggunaan etilen oksida dalam industri pangan. Berdasarkan penelitian, EtO berbahaya bagi tubuh karena bersifat mutagenik dan karsinogenik.
Melansir GeneCraft Labs, paparan etilen oksida bisa menyebabkan mual, muntah, diare, sesak napas, dan otot lemas. Dalam kasus yang lebih berat, EtO juga bisa menyebabkan sindrom saluran napas akut, keguguran, hingga neurotoksisitas.
Neurotoksisitas merupakan kerusakan bagian atau jaringan otak akibat paparan bahan-bahan toksik. Gejalanya berupa kelelahan, kesemutan, sakit kepala, penurunan ingatan, disfungsi seksual, dan gangguan penglihatan.
Paparan etilen oksida dalam jangka waktu lama juga bisa menyebabkan gangguan reproduksi, penyakit parkinson hingga kanker.