beautydoozy skinner
urbanasia skinner
URstyle

Kasus Gagal Ginjal Akut Muncul Lagi, Satu Anak Jakarta Meninggal Dunia

Tim Urbanasia, Senin, 6 Februari 2023 12.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus Gagal Ginjal Akut Muncul Lagi, Satu Anak Jakarta Meninggal Dunia
Image: Ilustrasi gangguan ginjal akut. (Freepik/gstudioimagen1)

Jakarta - Kasus gagal ginjal akut yang menimpa anak-anak kembali menghantui. Ada dua kasus gagal ginjal akut ini yang ditemukan di Provinsi DKI Jakarta. 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku menerima laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengenai kasus baru Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang terjadi pada dua anak ini. 

“Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek,'' kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril, dikutip dari Kemenkes, Senin (6/2/2023)

Syahril pun mengimbau Dinkes Pemerintah Daerah untuk selalu mengamati pasien bergejala GGAPA, serta melakukan rujukan ke rumah sakit yang telah ditentukan.

Kemenkes sudah turun tangan dengan lakukan penelusuran epidemiologi untuk menentukan penyebab, serta faktor risiko GGAPA yang bekerjasama dengan IDAI, BPOM, Ahli Epidemiologi, Labkesda DKI, Farmakolog, Guru besar serta Puslabfor Polri.

Syahril menjelaskan, kasus pertama terjadi pada anak berumur satu tahun yang diberi obat sirup penurun panas ketika demam. Setelahnya anak tersebut tidak dapat buang air kecil (Anuria). 

Kemudian si anak dirujuk ke RSCM setelah sebelumnya orangtuanya menolak perawatan dan memaksa anak tersebut untuk pulang dari Rumah Sakit Adyaksa. Beberapa jam setelah rujukan, anak tersebut dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (1/2/2023)

Kasus kedua terjadi pada anak berumur tujuh tahun yang mengalami demam, lalu mengkonsumsi obat sirup penurun panas yang dibeli secara mandiri. Setelah itu, anak mendapatkan pengobatan penurun demam tablet dari Puskesmas.

Tidak membaik, pasien dilarikan ke klinik dan diberi obat racikan. Setelah meminum obat-obatan tersebut, si anak akhirnya dirawat di RSUD Kembangan, kemudian di rujuk dan dirawat di RSCM Jakarta. 

Sampai saat ini masih dilakukannya pengecekan GGAPA terhadap anak tersebut.

Kemenkes akan berikan surat kepada seluruh Dinkes, Fasilitas Pelayanan Kesehatan serta Organisasi Profesi Kesehatan, untuk kewaspadaan tanda klinis GGAPA serta penggunaan Obat Sirup.

Diketahui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) juga sudah memberikan perintah kepada industi obat-obatan untuk menghentikan produksi serta distribusi obat sirup.

Hingga saat ini terdapat 326 kasus GGAPA dan satu suspek yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia. 116 kasus dinyatakan sembuh, sementara enam lainnya masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.  

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait