Kenal Lebih Dekat dengan Batu Saluran Kemih, Penyebab dan Pengobatannya

Jakarta - Batu saluran kemih menjadi salah satu jenis penyakit umum yang bisa menyerang siapa saja. Selayaknya penyakit lain, batu saluran kemih tentu harus dikenali agar bisa mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Menurut Dokter Spesialis Urologi Eka Hospital Depok, dr Eggi Respati, batu saluran kemih terjadi ketika terdapat penumpukan kristal hingga menjadi batu yang meliputi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
“Ukuran batu bisa bervariasi, mulai dari sebutir pasir hingga sebesar jahe atau kunyit,” kata Eggi dalam diskusi media di Jakarta Selatan, Kamis (24/4/2025).
Batu saluran kemih bisa sangat mengganggu dan menimbulkan rasa sakit yang hebat hingga menurunkan kualitas hidup seseorang.
Namun, kata Eggi, seiring berkembangnya alat dan teknologi dalam dunia medis, batu saluran kemih dalam ukuran dan bentuk apapun bisa diatasi tanpa operasi.
Penyebab Batu Saluran Kemih
Lalu apa saja penyebab penyakit ini? Eggi menyebutkan, batu saluran kemih terbentuk karena jumlah air dan zat pembentuk batu dalam urine yang tidak seimbang.
Selain itu, lanjutnya, ada beberapa faktor lain yang akan meningkatkan risiko pembentukan batu, seperti:
- Dehidrasi, yaitu kurangnya konsumsi air yang menyebabkan konsentrasi zat-zat dalam urine meningkat.
- Riwayat keluarga, ada anggota keluarga yang pernah mengalami batu saluran kemih meningkatkan risiko Anda terkena kondisi ini.
- Diet tertentu, seperti konsumsi makanan tinggi garam, protein hewani, atau oksalat (ditemukan dalam bayam, cokelat, dan kacang-kacangan).
- Kondisi medis tertentu, yaitu mengidap penyakit seperti hiperparatiroidisme, infeksi saluran kemih berulang, dan gangguan metabolisme tertentu.
- Obat-obatan tertentu, beberapa jenis obat dapat meningkatkan risiko pembentukan batu.
Pengobatan Batu Saluran Kemih
Dokter Eggi Respati, Spesialis Urologi Eka Hospital Depok. (Urbanasia)
Di masa lalu, penyakit batu saluran kemih diatasi dengan melakukan operasi. Namun kata Eggi, kemajuan teknologi di dunia medis membuat penyakit ini bisa diatasi dengan tindakan ringan.
“Pengobatan batu saluran kemih saat ini bervariasi dari tanpa operasi hingga prosedur minimal invasif, yang tergantung pada ukuran, lokasi, kekerasan batu, hingga kondisi kesehatan pasien,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Eggi menyoroti tiga pengobatan batu saluran kemih yang bisa dilakukan, yaitu Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), Ureterorenoscopy (URS), dan C-Arm (Fluoroskopi).
ESWL adalah prosedur non-invasif yang menggunakan gelombang kejut dari luar tubuh untuk memecah batu menjadi fragmen-fragmen kecil.
“Fragmen ini kemudian diharapkan dapat keluar dengan sendirinya melalui urine,” imbuh Eggi.
Baca Juga: Minum Boba Nggak Sebabkan Batu Ginjal Loh
Adapun URS adalah prosedur minimal invasif yang menggunakan alat tipis seperti teleskop kecil yang disebut ureteroskopi. Ureteroskopi, kata Eggi, dimasukkan melalui uretra, naik ke kandung kemih dan ureter hingga mencapai batu.
Batu kemudian dapat dipecah menggunakan laser (lithotripsy laser) atau dikeluarkan menggunakan alat khusus seperti keranjang kecil
Sementara C-Arm adalah perangkat pencitraan fluoroskopi (sinar-X bergerak) yang digunakan selama prosedur URS.
Eggi menjelaskan, alat ini memungkinkan dokter untuk melihat secara real-time lokasi ureteroskopi dan batu di dalam saluran kemih.
“C-Arm membantu dokter untuk memandu ureteroskopi dengan lebih akurat menuju batu, memantau proses pemecahan atau pengeluaran batu, dan memastikan tidak ada fragmen batu yang tertinggal,” pungkasnya.