Kurangi Sampah Plastik, McDonald's di Jepang Beralih ke Alat Makan Kayu

Jakarta - Meningkatnya sampah plastik mendorong restoran dan kafe di Jepang beralih dari alat makan berbahan plastik ke bahan ramah lingkungan.
Hal ini sudah dilakukan oleh Family Mart lewat daur ulang kemasan makanan yang mereka jual, MINISTOP yang mengganti sendok plastik dengan sendok yang bisa dimakan, dan Starbucks yang mengubah cup plastik ke gelas kaca khusus pelanggan dine-in.
McDonald’s di Jepang juga tak mau ketinggalan, mereka ikut berkontribusi mengurangi sampah plastik lewat penggunaan sedotan kertas serta sendok, garpu, dan pisau yang terbuat dari kayu.
Melansir Japan Today, Rabu (2/1/2022), McDonald's telah membuat komitmen global untuk mengubah semua kemasan pelanggan menjadi bahan terbarukan, daur ulang, atau bersertifikat pada akhir tahun 2025.
McDonald's Jepang telah mengembangkan sedotan dan alternatif lain untuk plastik, dengan mempertimbangkan tidak hanya lingkungan, tetapi juga rasa, keamanan, dan kemudahan penggunaan.
Saat ini, sedotan kertas dan sendok kayu, garpu, pisau, dan muddler yang terbuat dari kertas dan kayu sudah bersertifikasi FSC® yang ramah lingkungan. Akat makan ini sudah tersedia di semua gerai di prefektur Kanagawa dan Kyoto.
Dengan beralih ke alat makan ramah di lingkungan di sekitar 2.900 Mc'Donald's di seluruh Jepang, perusahaan memperkirakan akan mengurangi penggunaan plastik sekitar 900 ton per tahun.
McDonald’s Jepang berkomitmen terus mendengarkan feedback dari para pelanggannya dalam membuat alat makan ramah lingkungan. Selain mengurangi sampah plastik, McDonald’s juga memiliki visi untuk terus memberikan kepuasaan untuk para pelanggannya.
Sebagai tambahan informasi, beberapa barang, seperti sedotan untuk anak-anak, sedotan untuk McShake, sendok untuk produk tertentu, dan sedotan yang menempel pada karton susu akan tetap disediakan dalam bentuk plastik.