URstyle

Mendag Bakar Baju Bekas Impor Senilai Rp 9 M, Bisnis Thrift Dilarang?

William Ciputra, Minggu, 14 Agustus 2022 15.37 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mendag Bakar Baju Bekas Impor Senilai Rp 9 M, Bisnis Thrift Dilarang?
Image: Pemusnahan impor pakaian bekas di Karawang. (ANTARA/Sella Panduarsa Gareta)

Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjadi sorotan publik atas kebijakannya membakar baju-baju bekas impor yang bernilai fantastis hingga Rp 9 miliar. 

Eksekusi pembakaran 750 bal pakaian bekas impor itu dilakukan di Karawang, Jawa Barat pada Jumat 12 Agustus 2022 lalu. Pria yang akrab disapa Zulhas itu menyebutkan, baju-baju tersebut dibakar karena mengandung jamur dan berbahaya bagi kulit pemakainya. 

“Saat dicek di laboratorium, ini mengandung jamur yang jika digunakan dalam jangka waktu lama akan merusak kulit,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Ketua MPR tersebut. 

Dikecam Netizen hingga Pebisnis Thrift

Tindakan Zulhas menuai kecaman dari berbagai kalangan, tak terkecuali netizen dan bisnis thrift. 

Pasalnya, pembakaran baju-baju bekas impor ini dilakukan di tengah bisnis thrift sedang menjamur. Thrift atau thrifting merupakan istilah untuk produk bekas atau seken yang dijual kembali. 

“Yg nyari rezeki halal lewat jualan thrift gimana :( otw jadi begal nih,” tulis seorang netizen. 

“Padahal bermanfaat buat ekonomi masyarakat. Haduu. Gua gk pernah jual ataupun beli si, tp kalo diliat perkembangan pasar nya, pakaian import tuh 'masih' laku di masyarakat,” timpal yang lain. 

“Yaelah pak ngerti sustainable fashion ga si?” kata netizen lain. 

Barang-barang thrift ini memang memiliki pasarnya sendiri. Banyak masyarakat yang memilih untuk belanja barang thrift dengan berbagai alasan. 

Selain harganya yang murah, produk thrift juga sudah disortir sedemikian rupa sehingga yang dijual masih layak pakai dan bernilai jual. Tak jarang, pembeli yang beruntung bisa mendapatkan pakaian merk ternama original dengan harga yang jauh lebih murah. 

Tak hanya pebisnis maupun pembeli pakaian thrift, langkah Zulhas juga mendapat kecaman dari netizen lain. Mereka menilai mubazir, karena baju-baju yang dibakar itu bisa dicuci sehingga kumannya hilang lalu dibagikan kepada masyarakat kurang mampu. 

Larangan Impor Pakaian Bekas

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait