Mengenal Bekasam, Makanan Ikan Fermentasi Asal Sumatera Selatan

Jakarta – Penggemar kuliner nusantara mungkin sudah tidak asing dengan bekasam. Tapi buat beberapa orang, makanan khas Sumatera Selatan ini masih asing di telinga.
Bekasam atau pakasam adalah makanan yang terbuat dari fermentasi ikan. Makanan ini memiliki cita rasa asam, pedas dan gurih. Ikan yang diolah menjadi bekasam biasanya berasal dari jenis air tawar, seperti seluang, nila, mujair, lele, atau wader.
Dahulu, bekasam hanya dibuat saat musim panen ikan tiba. Makanan ini diciptakan karena belum ada lemari es untuk menyimpan stok ikan. Para nelayan pun memakai proses fermentasi untuk mengolah dan menyimpan ikan supaya tidak cepat busuk.
Baca Juga: 5 Kota Ramah Makanan Vegan di Dunia
Setiap daerah punya cara mengolah bekasam yang berbeda - beda. Tapi umumnya makanan ini dibuat menggunakan bakteri asam laktat yang dihasilkan dari garam dan nasi dalam wadah kedap udara.
Proses pengolahan bekasam diawali dengan membersihkan perut ikan, kemudian ditambah garam dan nasi. Nasi dalam pengolahan bekasam berperan sebagai ‘sumber makanan’ bagi mikroorganisme. Kandungan gula dalam nasi inilah yang akan diurai menjadi asam laktat, etanol, serta asam asetat oleh bakteri lactobacillus.
Ikan yang sudah diberi garam dan nasi kemudian disimpan dalam wadah kedap udara selama 5 - 10 hari. Semakin lama proses fermentasi, maka rasa bekasam akan semakin kuat.
Baca Juga: 5 Tips Menjaga Makanan dari Serbuan Semut
Bekasam umumnya dimasak dengan cara ditumis. Tapi biasa juga diolah menjadi sambal dan dimakan dengan nasi hangat.
Selain punya cita rasa yang authentic dan lezat, bekasam juga baik buat kesehatan lho, Urbanreaders. Makanan ini memiliki kandungan senyawa lovastatin yang mampu menurunkan kadar kolesterol jahat.