URstyle

Mengenal Etilen Oksida, Penyebab 4 Varian Mie Sedaap Ditarik dari Singapura

Priscilla Waworuntu, Senin, 10 Oktober 2022 11.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Etilen Oksida, Penyebab 4 Varian Mie Sedaap Ditarik dari Singapura
Image: Ilustrasi - Pengujian kandungan etilen oksida di laboratorium. (Freepik)

Jakarta - Produk Mie Sedaap varian Soto dan Kari Ayam resmi ditarik oleh Badan Pangan Singapura (SFA) pada Sabtu (8/10/2022). Kedua varian ini harus ditarik karena mengandung kandungan pestisida, yaitu etilen oksida. 

Sebelumnya pada 8 Oktober 2022, SFA juga melakukan penarikan terhadap dua varian Mie Sedaap lain, yaitu Korean Spicy Soup dan Korean Spicy Chicken dengan alasan yang sama. 

Dengan demikian, ada 4 varian Mie Sedaap yang ditarik dari Singapura dengan dalih mengandung etilen oksida. SFA menegaskan, kandungan etilen oksida sama sekali tidak diizinkan ada di makanan. 

Mengenal Etilen Oksida

Etilen Oksida pada dasarnya adalah gas tidak berwarna yang jika ditaruh pada suhu kamar, ia akan berbau manis. Biasanya, etilen oksida ini digunakan untuk membuat produk kimia, seperti deterjen, perekat, obat-obatan, busa poliuretan, kosmetik dan sampo, pembersih rumah tangga, dan beberapa barang antibeku. 

Selain itu etilen oksida juga lebih sering digunakan untuk mensterilkan peralatan medis yang tidak bisa disteril dengan uap tinggi. 

Menurut Healthline, Etilen Oksida ini dipercaya telah digunakan mensterilkan lebih dari 20 miliar perangkat medis per tahun untuk mencegah infeksi. 

Angka itu setara dengan sekitar setengah persediaan medis yang digunakan di Amerika Serikat. Setelah melihat kegunaannya, etilen oksida sendiri juga memiliki dampak buruk jika dikonsumsi. 

Bahaya Mengonsumsi Etilen Oksida

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) dan Badan Perlindungan Amerika Serikat (EPA) mengklasifikasikan etilen oksida sebagai karsinogen, yaitu bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker. 

Kemudian, menurut National Cancer Institute, ketika seseorang terpapar atau menghirup kandungan etilen oksida, biasanya tidak lama mereka akan ikut terpapar dengan penyakit leukimia dan kanker, ada juga kemungkinan mengidap kanker perut dan kanker payudara. 

EPA dan IARC juga menjelaskan bahwa ketika seseorang menghirup kandungan ini, besar kemungkinan bahwa DNA mereka rusak sehingga tidak bisa menerima sinyal untuk mematikan sel yang seharusnya mati, hal ini malah berubah menjadi sebuah sel kanker nantinya. 

Selain itu, bagi anak-anak kandungan etilen oksida ini sangatlah berbahaya, karena jaringan DNA mereka yang masih bertumbuh, sehingga risiko yang ditimbulkan juga akan lebih parah. 

Kemudian, jika seseorang menghirup kandungan etilen oksida dalam jumlah yang tinggi, tanda-tanda yang biasa terjadi adalah mual, muntah, sakit kepala, iritasi paru-paru, edema paru (cairan di paru-paru), emfisema, pusing, kebingungan, kantuk, gagal napas. 

Jika gas etilen oksida kontak dengan kulit atau mata, biasanya dapat menyebabkan iritasi atau radang dingin. Kerusakan mata permanen dan kebutaan mungkin terjadi. 

Terakhir, ketika seseorang ingin memeriksakan dirinya apakah ia terpapar kandungan etilen oksida atau tidak, sebenarnya hal ini bisa dicek ke rumah sakit, nantinya akan ada sejumlah tes melalui pernapasan atau darah. 

Hanya saja, ketika ingin memeriksakan kandungan etilen oksida dalam tubuh, harus segera diperiksa karena biasanya kandungan ini akan meninggalkan tubuh selang beberapa jam atau hari. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait