URstyle

Popok dengan Sirkulasi Udara Ini Terbukti Tingkatkan Kualitas Tidur Lansia

Urbanasia, Jumat, 30 Mei 2025 23.40 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Popok dengan Sirkulasi Udara Ini Terbukti Tingkatkan Kualitas Tidur Lansia
Image: Ilustrasi - Lansia tanpa gangguan tidur. (Freepik)

Jakarta - Indonesia mengalami peningkatan populasi lanjut usia (lansia). Menurut data Kementerian Kesehatan 2024, jumlah penduduk lansia mencapai 12% atau 34 juta jiwa.

Penduduk lansia tergolong kelompok rentan. Kualitas hidup mereka harus dijaga dan ditingkatkan dengan berbagai cara. Salah satunya terkait dengan kesehatan lansia.

Di satu sisi, menjaga kesehatan lansia juga bukan perkara mudah. Apalagi tingkat gangguan tidur pada lansia di Indonesia tergolong tinggi.

Menurut data PBB, sebanyak 67% lansia di Indonesia mengalami gangguan tidur dan 33% lansia mengaku terbangun di malam hari.

Padahal, kualitas tidur menjadi faktor penting menunjang kesehatan lansia. Sebaliknya, tidur yang tidak berkualitas bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan fisik maupun mental, seperti demensia, obesitas, stroke, dan sebagainya.

Menurut Presiden Direktur Unicharm, Takumi Terakawa, riset internal yang dilakukan pihaknya kepada para konsumen mengungkapkan beberapa fakta menarik seputar gangguan tidur pada lansia ini.

“Gangguan tidur disebabkan oleh higiene tidur yang kurang ideal dan penggunaan popok dewasa yang tidak tepat,” kata Takumi dalam peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2025, Rabu (28/5/2025).

Berangkat dari fakta tersebut, Unicharm melalui brand popok dewasa Lifree melakukan riset kolaborasi dengan CRSU-FK Universitas Indonesia.

1748623082-Hari-Lansia-Unicharm.jpgHari Lanjut Usia Nasional Unicharm. (Urbanasia)

Riset ini melibatkan 24 orang lansia yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok menggunakan Lifree perekat dengan 100% bahan bersirkulasi udara dan kelompok menggunakan popok berbahan vinyl yang tidak bersirkulasi.

Selama penelitian, kondisi kulit para sampel dipantau oleh dokter spesialis dermatologi, sementara kualitas tidur mereka diawasi oleh dokter spesialis neurologi.

Menurut Dokter Dinda Larastika Riyanto, Sp.N, timnya melakukan evaluasi kualitas tidur kedua kelompok selama satu bulan. Pengukuran dilakukan dengan beberapa parameter tidur menggunakan aktigrafi smartwatch dan menilai derajat kantuk di siang hari.

“Hasilnya kelompok yang menggunakan popok Lifree mengalami penurunan frekuensi terbangun di malam hari. Efisiensi tidur juga cenderung meningkat pada pengguna Lifree,” katanya.

Tak hanya kualitas tidur yang meningkat, kondisi klinis kulit kelompok yang menggunakan Lifree juga membaik 22%. Hal ini dilihat dari turunnya skor lesi kulit dibanding kondisi awal.

“Sedangkan pada kelompok yang menggunakan popok berbahan vinyl (non-breathable) terjadi penurunan kondisi kulit dibanding kondisi awal,” kata Dokter Rinadewi Astriningrum. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait