URstyle

Rambut Rontok Setelah Terkena COVID-19, Normalkah?

Elga Nurmutia, Sabtu, 16 Oktober 2021 16.41 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rambut Rontok Setelah Terkena COVID-19, Normalkah?
Image: ilustrasi rambut rontok (Freepik)

Jakarta - Penyakit COVID-19 memiliki dampak yang cukup banyak terhadap kesehatan, bahkan setelah penderitanya dinyatakan negatif. Selain proses penyembuhan yang agak lama, ternyata 25% penyintas COVID-19 mengalami rambut rontok.

Biasanya, fenomena ini dapat dilihat dalam jangka waktu 1,5-2 bulan setelah sembuh dari COVID-19. Mengapa masalah rambut rontok bisa terjadi setelah COVID-19?

Dalam dunia medis ada istilah telogen effluvium yang artinya rambut rontok secara mendadak dengan menyeluruh (tidak hanya di area tertentu) setelah tubuh mendapatkan tekanan berat, Misalnya saat tubuh terinfeksi virus, melahirkan, atau penurunan badan secara drastis.

Baca Juga : Manfaat Terapi Stem Cell Tali Pusat, Harapan Baru Obati Penyakit

Kapan harus pergi ke dokter?

Secara umum, telogen effluvium ini akan sembuh dengan sendirinya dalam rentang waktu kurang dari 6 bulan, apabila penyebabnya sudah diatasi. Urbanreaders harus segera periksa ke dokter apabila terjadi kerontokan yang semakin parah, menyeluruh, bahkan dapat membuat tidak nyaman dalam kegiatan sehari-hari.

Mengapa COVID-19 dapat menyebabkan rambut rontok?

Stress yang dialami tubuh dapat menyebabkan sebagian besar rambut pada fase pertumbuhan (anagen), tiba-tiba masuk ke dalam fase istirahat (telogen).

Perubahan siklus yang terjadi dengan tiba-tiba dapat menyebabkan rambut terlepas dari folikel dan menjadi rontok. Siklus pertumbuhan akan normal kembali setelah penyebab dari kerontokan teratasi.

Bagaimana menangani rambut rontok?

Fokus utama yang perlu dilakukan adalah menjaga pola hidup sehat, seperti ini:

-  Olahraga
-  Makan-makanan dengan nutrisi yang baik
-  Berhenti merokok
-  Lalu, jangan lupa juga untuk selalu melakukan perawatan sebagai berikut:

--  Tidak boleh terlalu menarik rambut saat menyisir dan juga keramas
--  Memakai sampo serta kondisioner yang memiliki bahan lembut
--  Tidak membuat tambahan stress pada rambut, seperti memakai hairdryer, rebonding ataupun mencatok.

Baca Juga : Mengenal Aritmia, Gangguan Irama Detak Jantung dan Cara Pengobatannya

Setelah sembuh dari COVID-19, perlu fokus untuk melakukan pemulihan. Meskipun sudah terasa lebih sehat dan fit, namun ada kemungkinan tubuh belum kembali seperti semula. Maka, diperlukan nutrisi, istirahat, serta perhatian yang ekstra. Selain itu, merawat diri dan menjaga kesehatan mental setelah sembuh dari COVID-19 harus jadi prioritas utama.

Soalnya efek jangka panjang COVID-10 ini mampu merambah ke seluruh area tubuh loh, guys. Bahkan menacakup ke bagian yang nggak terduga seperti rambut.  Oleh sebab itu selalu patuhi protokol kesehatan ya. Jangan lupa menjaga jarak, menggunakan masker, dan tidak berkerumun. 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait