URstyle

Sejarah Istana Bogor, Dulu Jadi Tempat Istirahat Penjajah

Hanisa Sutoyo, Kamis, 21 Juli 2022 16.51 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sejarah Istana Bogor, Dulu Jadi Tempat Istirahat Penjajah
Image: Instagram/istanakepresidenanbogor

Jakarta - Urbanreaders, ternyata Istana Kepresidenan Bogor dulunya bukanlah sebuah bangunan penting loh, melainkan hanya dijadikan sebagai lokasi peristirahatan oleh kolonial Belanda.

Melansir Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia (Kemensesneg RI), kolonial Belanda merasa bahwa udara di Batavia atau saat ini DKI Jakarta, terlalu panas. Karena itu, mereka perlu mencari tempat-tempat yang berhawa sejuk.

Selain karena udaranya, Jakarta juga dianggap terlalu ramai dan bising dibandingkan Kota Bogor. Jadi, akan terasa lebih cocok untuk dijadikan tempat beristirahat dan menenangkan pikiran.

Setahun kemudian setelah pencariannya, pada tahun 1745, Gubernur Jenderal van Imhoff memerintahkan pembangunan sebuah pesanggrahan yang diberi nama Buitenzorg yang artinya artinya bebas masalah/kesulitan.

Gaya arsitektur yang digunakan meniru sebuah bangunan bernama Blenheim Palace, yang merupakan kediaman Duke of Malborough, dekat kota Oxford di Inggris. Penamaan Buitenzorg itu kini dikenal sebagai Kota Bogor.

Perubahan besar terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Baron van der Capellen (1817-1826). Saat itu, didirikan menara di tengah-tengah bangunan. Kemudian, lahan di sekeliling istana dijadikan Kebun Raya yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 18 Mei 1817.

Kebun Raya didirikan oleh seorang guru besar bernama C.G.C. Reinwardt, yang pada saat itu menjabat Direktur Urusan Pertanian, Kerajinan, dan Ilmu-ilmu di Hindia Belanda.

Pada masa penjajahan Belanda, Istana Kepresidenan Bogor memiliki fungsi utama sebagai tempat peristirahatan.

Namun, setelah masa kemerdekaan, fungsinya berubah menjadi kantor urusan kepresidenan serta menjadi kediaman resmi Presiden Republik Indonesia.

Istana Bogor sendiri memiliki beberapa bagian bangunan, di antaranya Ruang Teratai, Ruang Garuda, Pavilion Sayap Kiri dan Kanan, serta Enam Pavilion yang tersebar di sekeliling bangunan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait