Stroke Center RS Brawijaya Saharjo Beroperasi, Layani Konsultasi hingga Pencegahan Dini
.jpeg)
Jakarta - Stroke merupakan salah satu dari tiga penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia. Tak hanya itu, stroke juga menimbulkan kecacatan (disability) utama pada penderita usia dewasa dan usia yang produktif.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 10 tahun terakhir, yakni 2012 hingga 2021 terungkap fakta bahwa prevalensi penyakit stroke di Indonesia masih sangat tinggi.
Direktur Utama RS Brawijaya Saharjo, Dr. dr. Chamim, SpOG (K) Onk mengungkapkan, penyakit stroke dapat terjadi kapan saja secara tiba-tiba tanpa memandang keadaan atau kegiatan apa yang seseorang sedang dilakukan.
“Serangan stroke dapat terjadi tiba-tiba pada siapa saja, baik keadaan istirahat atau sedang melakukan kegiatan tertentu, di rumah atau di tempat kerja bahkan saat olahraga sekalipun. Stroke dapat terjadi kapan saja tanpa dapat diduga. Namun, fakta sebenarnya perlu diketahui bahwa stroke dapat dicegah,” jelas Chamin dalam keterangannya yang dikutip Jumat (1/4/2022).
Deteksi dini kejadian stroke diharapkan dapat dicegah bagi mereka yang berisiko. Atas dasar itu, Stroke Center Brawijaya Hospital Saharjo didirikan dan diresmikan pada 30 Maret 2022 di Auditorium lt.8.
Dalam sambutannya, Chamin mengatakan diresmikannya Stroke Center tersebut ditujukan sebagai solusi bagi para pasien stroke secara one stop service.
Baca Juga: 5 Cara Cegah Stroke yang Wajib Diketahui
“Peresmian Stroke Center ini ditujukan untuk memberikan solusi pelayanan komprehensif pasien stroke yang tepat, cepat dan akurat kepada masyarakat secara one stop service”, ujar Chamin.
Chamin menambahkan, Brawijaya Hospital Saharjo juga ditunjang fasilitas berteknologi modern untuk mendukung pemeriksaan dan penanganan pasien Stroke seperti Ct-scan 128 slides, MRI dan MRA,.
RS ini juga bisa melakukan tindakan minimal invasif DSA (Digital Subtraction Angiography), Operation Theatre dengan Mikroskop Leica, Critical Unit, serta “homey ambience” pada fasilitas rawat inap dan poliklinik.
“Melalui Stroke Center yang didukung oleh tim dokter Spesialis Saraf, Bedah Saraf, Radiologi-Intervensi hingga Rehabilitasi Medis berkompeten ini, diharapkan bisa memberikan layanan holistik dan komprehensif pada pasien Stroke sejak awal ditemukan risiko, timbul gejala hingga rehabilitasi medis gejala sisa stroke dalam one stop service Hospital,” tambah Chamin.
Selain itu, Brawijaya Hospital Saharjo memiliki Unit Emergency 24 jam dengan Code Stroke System yang berperan penting dalam mengejar Golden Time Period Penanganan Stroke. Melalui Code Stroke System, Radiologi akan mempersiapkan akses cepat pemeriksaan pasien stroke sehingga tatalaksana terapi pun dapat diberikan lebih cepat.
“Menangani kasus stroke sedini mungkin merupakan target utama tim multidisiplin Brawijaya Hospital Saharjo untuk memperkecil kerusakan saraf, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya gejala sisa pasca stroke, risiko komplikasi dan kematian. Karena rujukan yang tepat, baik tepat waktu dan sasaran merupakan hal utama penanganan stroke,” tandas Chamin.